LAPORAN PRATIKUM 6
PRATIKUM
INSTALLASI DAN JARINGAN KOMPUTER
IMPLEMENTASI
NAT, ICS, dan DHCP
A. Teori Pendukung
Protokol IP yang banyak dipergunakan saat ini adalah
IP versi 4 (IPv4) dengan panjang alamat 4 byte yang berarti dapat mengalokasikan
alamat IP sebanyak 232 yaitu kurang lebih 4 miliyar alamat IP.
Dengan alamat sebanyak itu pada kenyataannya untuk kebutuhan pada saat ini
alokasi IP mengalami kekurangan. Karena keterbatasan inilah sebagian besar ISP
(Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu
pengguna dan alamat ini bersifat dinamik yang berarti alamat IP yang diberikan
akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi internet.
Hal ini akan menyulitkan pada saat kita akan
membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi di internet, namun hal ini dapat
diatasi dengan menggunakan sharing koneksi dengan demikian hanya akan ada satu
IP public yang terkoneksi ke internet dan di sharing kepada IP private pada
jaringan lokal. Untuk metode sharing koneksi internet dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu :
1. NAT (Network
address translation) Network Address
Translation atau yang biasa disebut dengan NAT adalah suatu pemetaan atau
metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan
menggunakan satu alamat IP yaitu IP Public. Banyaknya penggunaan metode ini
disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan
(security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
Dengan NAT, suatu jaringan yang besar dapat dipecah-pecah menjadi jaringan yang
lebih kecil. Bagian-bagian kecil tersebut masing-masing memiliki satu alamat
IP, sehingga dapat menambahkan atau mengurangi jumlah komputer tanpa
mempengaruhi jaringan secara keseluruhan.
2. ICS (Internat connection sharing)
adalah suatu aplikasi yang diterapkan untuk menghubungkan beberapa komputer
pada sebuah LAN sehingga dapat melakkan akses internet. Aplikasi ini merupakan
fasilitas bawaan Microsoft Windows.
Kemampuan ICS antara lain :
1) Mampu
melakukan koneksi beberapa komputer sekaligus melalui LAN dengan akses internet
hanya pada satu ISP
2) Perlengkapan
koneksi jaringan menggunakan DNS dan DHCP.
3) Tidak
memerlukan penambahhan software untuk client.
DHCP
(Dynamic Configuration Protocol)
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis
memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan
nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer
yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian
administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada
saat konfigurasi TCP/IP.
Pada saat
kedua DHCP client dihidupkan, maka komputer tersebut melakukan request ke
DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor
IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka
server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor
IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan
default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client
tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung
pada jaringan tersebut.
Setelah
periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai
dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut
dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut
kepada Client yang membutuhkan. Lama periode jangka waktu tersebut disebut leased
period. Beberapa kelebihan DHCP adalah :
1.
Memudahkan
dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
2.
DHCP menyediakan
alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain
untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
3.
DHCP memungkinkan
suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut
bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang
menggunakannya (off).
4.
DHCP memungkinkan
suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari
server.
5.
DHCP akan
memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi
lainnya kepada client.
B. Tujuan Pratikum
Setelah menjalani serangkaian kegiatan
pratikum peserta pratikum diharapkan dapat :
1.
Mengenal dan memahami fungsi NAT, ICS,
dan DHCP.
2.
Melakukan sharing koneksi internet pada jaringan lokal menggunakan fasilitas
NAT.
3.
Melakukan sharing koneksi internet pada jaringan lokal menggunakan fasilitas
ICS.
4.
Melakukan konfigurasi DHCP server dan
DHCP Client.
C. Alat dan Bahan
Alat
dan bahan yang dipergunakan dalam kegiatan pratikum kali ini adalah :
1.
PC Router Windows Server 2003
2.
PC Client
3.
LAN Card (NIC) 2 buah atau lebih
4.
Switch
5.
Kabel Straigh-trought
6.
Layanan Internet
D. Langkah kerja pratikum
Pratikum kali ini akan membahas penggunaan metode
NAT, ICS dan DHCP, namun untuk itu sebelumnya bangun jaringan seperti berikut :
(Catatan
: untuk pratikum kali ini setting hanya dilakukan pada router 3 kelompok 3).
Gambar 1. Desain
jaringan yang akan dikonfigurasi
1. Bangun
sebuah jaringan seperti pada gambar diatas, dalam studi kasus ini karena kerja
kelompok pada lab elka maka yang akan dikonfigurasi hanya adalah router 3 untuk
kelompok jaringan tiga.
2. Pastikan
PC Router yang akan digunakan telah terpasang dua buah NIC.
3. Agar
memudahkan untuk mengingat konfigurasi tandai masing-masing NIC yang satu
bernama wan dan yang satu bernama lan.
Gambar 2. Penandaan NIC dengan cara me-rename
labelnya
4. Berilah
IP address sesuai dengan desain jaringan
Gambar 3. Konfigurasi IP address lan dan wan
Langkah Pratikum konfigurasi NAT
1. Untuk
konfigurasi NAT, masuk ke dalam Routing
remote access pada windows server 2003 dengan cara klik start, sorot administrative tools, klik
Routing remote access.
Gambar 4. Menjalankan routing remote access
2. Klik
kanan server, lalu klik configuration, pilih NAT lalu klik Next
Gambar 5. Konfigurasi NAT
3. Pilih
wan untuk digunakan koneksi internet, lalu cek list enable security lalu klik
Next.
Gambar 6. Pemilihan wan untuk interface yang
digunakan koneksi internet
4. Klik
Finish maka konfigurasi selesai
Gambar 7. Klik finish untuk menyelesaikan
konfigurasi
5. Jangan
lupa konfigurasi routing agar dapat berhubungan dengan server maupun internet
servis provider dengan begitu PC router dan PC client dapat berkoneksi dengan
internet.
6. Tampilan
IP Routing dengan fungsi NAT yang telah terkonfigurasi.
Gambar 8. Tampilan IP Routing dengan fungsi NAT yang
telah terkonfigurasi
Gambar 9. Uji koneksi dari PC Client dengan fungsi ping
Langkah Pratikum Konfigurasi ICS
1. Untuk
mengkonfigurasi ICS (Internet Connection
Sharing) dapat dilakukan dengan yang lebih sederhana, pertama-tama non-aktifkan
dahulu NAT yang telah dikonfigurasi tadi dengan cara klik kanan server disable routing and remote access.
2. Setelah
NAT di disable, ICS dapat diaktifkan dengan cara buka dahulu network connection.
3. Buka
jendela Network Connections, klik kanan ikon Wan lalu pilih properties
4. Kemudian
pada jendela WAN properties klik tab advanced lalu cheklist “Allow other network
user to cennect through this computer’s internet connection”.
5. Proses
ini sama dengan sharing folder dan apabila sukses maka akan terlihat icon
sharing pada wan.
Gambar 10. Uji koneksi dari PC Client dengan fungsi ping
Langkah Pratikum Konfigurasi DHCP
Server dan DHCP Client
1. Studi
kasus pada pratikum adalah menjadikan PC Router sekaligus menjadi DHCP Server.
Langkah pertama adalah klik start, sorot administrative Tools lalu klik Configure your server wizard.
2. Pada
jendela Configure your server wizard,
klik Next
Gambar 11. Jendela Configure your server wizard
3. Kemudian
muncul jendela Server Role, pilih DHCP lalu klik Next
Gambar 12. Tampilan
Server Role
4. Tunggu
sampai proses installasi layanan DHCP selesai
5. Klik
Next pada tampilan New Scope Wizard
Gambar 13. Tampilan New Scope Wizard
6. Pada
tampilan Scope Name, buat nama scope range alamat IP DHCP pada LAN
Gambar 14. Pembuatan Range Alamat IP DHCP pada LAN
7. Masukan
Range IP DHCP kemudian klik Next.
Gambar 15. Masukan Range IP DHCP
8. Pada
tampilan add exclusion, masukan range alamat yang akan dipakai untuk kebutuhan
khusus, jika tidak ada abaikan saja lalu klik Next
9. Pada
tampilan Lease Duration, setting waktu penggunaan DHCP Client
Gambar 16. Tampilan Lease Duration
10. Klik
option “Yes, I want to configure these
option now”, klik Next
Gambar 17. Tampilan Configure DHCP
11. Pada
jendela Router (default gateway) masukan alamat lokal yang juga sekaligus
menjadi gateway bagi jaringan lokal.
Gambar 18. Memasukan alamat yang akan dijadikan
gateway pada LAN
12. Masukan
alamat DNS Server yang dipakai adalah 10.1.1.1 dan 10.1.1.5
Gambar 19. Memasukan alamat DNS Server
13. Pada
jendela Active Scope, pilih opsi “Yes, I want to activate this scope now”, lalu
klik Next.
Gambar 20. Mengaktifasi
Scope DHCP Server
14. Konfigurasi
DHCP Server selesai.
15. Langkah
selanjutnya adalah mengaktifkan DHCP Client, yaitu dengan cara klik ikon LAN
connection lalu klik LAN Properties, double klik pada Internet Protokol, klik
Ok.
16. Pada
jendela TCP/IP pilih opsi “Option an IP
Address Automaticaly” dan pilih juga opsi “Option DNS Server Address Automaticaly”, lalu klik Next.
Gambar 21. Konfigurasi TCP/IP untuk meminta IP ke
DHCP Server
17. Tunggu
proses request dari PC Client ke PC Server DHCP selesai.
18. Apabila
berhasil maka PC client akan memperoleh IP Dinamik
Gambar 22. Mendapat IP dinamik dari DHCP Server
19. Uji
koneksi dengan perintah ping
Gambar 23. Tes koneksi dengan ping
E. Kesimpulan
1.
IP Public adalah IP yang bisa diakses langsung oleh internet. Sebuah alamat IP publik yang ditugaskan untuk setiap
komputer yang terhubung pada internet dimana setiap IP adalah unik. Sebuah
alamat IP publik dapat berupa statis atau dinamis.
2.
IP Private adalah IP yang biasanya digunakan dalam jaringan
yang tidak terhubung ke internet atau
LAN. IP Private bisa juga terhubung ke internet tapi melalui NAT.
3.
NAT (Network address translation) Network Address Translation atau
yang biasa disebut dengan NAT adalah suatu pemetaan atau metode untuk
menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan
satu alamat IP yaitu IP Publik.
4.
ICS
(Internat connection sharing) adalah suatu aplikasi yang diterapkan untuk
menghubungkan beberapa komputer pada sebuah LAN sehingga dapat melakkan akses
internet.
5.
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah
layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang
memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP Server.
Sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar