Rabu, 01 Januari 2014

LAPORAN PRATIKUM 6



LAPORAN PRATIKUM 6
PRATIKUM INSTALLASI DAN JARINGAN KOMPUTER
IMPLEMENTASI NAT, ICS,  dan DHCP

A. Teori Pendukung

Protokol IP yang banyak dipergunakan saat ini adalah IP versi 4 (IPv4) dengan panjang alamat 4 byte yang berarti dapat mengalokasikan alamat IP sebanyak 232 yaitu kurang lebih 4 miliyar alamat IP. Dengan alamat sebanyak itu pada kenyataannya untuk kebutuhan pada saat ini alokasi IP mengalami kekurangan. Karena keterbatasan inilah sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu pengguna dan alamat ini bersifat dinamik yang berarti alamat IP yang diberikan akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi internet.
Hal ini akan menyulitkan pada saat kita akan membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi di internet, namun hal ini dapat diatasi dengan menggunakan sharing koneksi dengan demikian hanya akan ada satu IP public yang terkoneksi ke internet dan di sharing kepada IP private pada jaringan lokal. Untuk metode sharing koneksi internet dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1.      NAT (Network address translation) Network Address Translation atau yang biasa disebut dengan NAT adalah suatu pemetaan atau metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP yaitu IP Public. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. Dengan NAT, suatu jaringan yang besar dapat dipecah-pecah menjadi jaringan yang lebih kecil. Bagian-bagian kecil tersebut masing-masing memiliki satu alamat IP, sehingga dapat menambahkan atau mengurangi jumlah komputer tanpa mempengaruhi jaringan secara keseluruhan.
2.      ICS (Internat connection sharing) adalah suatu aplikasi yang diterapkan untuk menghubungkan beberapa komputer pada sebuah LAN sehingga dapat melakkan akses internet. Aplikasi ini merupakan fasilitas bawaan Microsoft Windows.
Kemampuan ICS antara lain :
1)      Mampu melakukan koneksi beberapa komputer sekaligus melalui LAN dengan akses internet hanya pada satu ISP
2)      Perlengkapan koneksi jaringan menggunakan DNS dan DHCP.
3)      Tidak memerlukan penambahhan software untuk client.
DHCP (Dynamic Configuration Protocol)
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan, maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode jangka waktu tersebut disebut leased period. Beberapa kelebihan DHCP adalah :
1.        Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
2.        DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
3.        DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
4.        DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
5.        DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.
B. Tujuan Pratikum
Setelah menjalani serangkaian kegiatan pratikum peserta pratikum diharapkan dapat :
1.        Mengenal dan memahami fungsi NAT, ICS, dan DHCP.
2.        Melakukan sharing koneksi internet pada jaringan lokal menggunakan fasilitas NAT.
3.        Melakukan sharing koneksi internet pada jaringan lokal menggunakan fasilitas ICS.
4.        Melakukan konfigurasi DHCP server dan DHCP Client.
C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dipergunakan dalam kegiatan pratikum kali ini adalah :
1.         PC Router Windows Server 2003
2.         PC Client
3.         LAN Card (NIC) 2 buah atau lebih
4.         Switch
5.         Kabel Straigh-trought
6.         Layanan Internet
D. Langkah kerja pratikum
Pratikum kali ini akan membahas penggunaan metode NAT, ICS dan DHCP, namun untuk itu sebelumnya bangun jaringan seperti berikut :
(Catatan : untuk pratikum kali ini setting hanya dilakukan pada router 3 kelompok 3).












Gambar 1. Desain jaringan yang akan dikonfigurasi
1.      Bangun sebuah jaringan seperti pada gambar diatas, dalam studi kasus ini karena kerja kelompok pada lab elka maka yang akan dikonfigurasi hanya adalah router 3 untuk kelompok jaringan tiga.
2.      Pastikan PC Router yang akan digunakan telah terpasang dua buah NIC.
3.      Agar memudahkan untuk mengingat konfigurasi tandai masing-masing NIC yang satu bernama wan dan yang satu bernama lan.










Gambar 2. Penandaan NIC dengan cara me-rename labelnya
4.      Berilah IP address sesuai dengan desain jaringan








Gambar 3. Konfigurasi IP address lan dan wan
Langkah Pratikum konfigurasi NAT
1.      Untuk konfigurasi NAT, masuk ke dalam Routing remote access pada windows server 2003 dengan cara klik start, sorot administrative tools, klik Routing remote access.







Gambar 4. Menjalankan routing remote access
2.      Klik kanan server, lalu klik configuration, pilih NAT lalu klik Next












Gambar 5. Konfigurasi NAT
3.      Pilih wan untuk digunakan koneksi internet, lalu cek list enable security lalu klik Next.













Gambar 6. Pemilihan wan untuk interface yang digunakan koneksi internet
4.      Klik Finish maka konfigurasi selesai









Gambar 7. Klik finish untuk menyelesaikan konfigurasi

5.      Jangan lupa konfigurasi routing agar dapat berhubungan dengan server maupun internet servis provider dengan begitu PC router dan PC client dapat berkoneksi dengan internet.
6.      Tampilan IP Routing dengan fungsi NAT yang telah terkonfigurasi.












Gambar 8. Tampilan IP Routing dengan fungsi NAT yang telah terkonfigurasi
7.      Tes koneksi ke www.google.com dari PC client.







Gambar 9. Uji koneksi dari PC Client dengan fungsi ping

Langkah Pratikum Konfigurasi ICS
1.      Untuk mengkonfigurasi ICS (Internet Connection Sharing) dapat dilakukan dengan yang lebih sederhana, pertama-tama non-aktifkan dahulu NAT yang telah dikonfigurasi tadi dengan cara klik kanan server disable routing and remote access.
2.      Setelah NAT di disable, ICS dapat diaktifkan dengan cara buka dahulu network connection.
3.      Buka jendela Network Connections, klik kanan ikon Wan lalu pilih properties
4.      Kemudian pada jendela WAN properties klik tab advanced lalu cheklist “Allow other network user to cennect through this computer’s internet connection”.
5.      Proses ini sama dengan sharing folder dan apabila sukses maka akan terlihat icon sharing pada wan.
6.      Tes koneksi ke www.google.com dari PC client.







Gambar 10. Uji koneksi dari PC Client dengan fungsi ping







Langkah Pratikum Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Client
1.      Studi kasus pada pratikum adalah menjadikan PC Router sekaligus menjadi DHCP Server. Langkah pertama adalah klik start, sorot administrative Tools lalu klik Configure your server wizard.
2.      Pada jendela Configure your server wizard, klik Next






Gambar 11. Jendela Configure your server wizard
3.      Kemudian muncul jendela Server Role, pilih DHCP lalu klik Next







Gambar 12. Tampilan Server Role
4.      Tunggu sampai proses installasi layanan DHCP selesai
5.      Klik Next pada tampilan New Scope Wizard







Gambar 13. Tampilan New Scope Wizard
6.      Pada tampilan Scope Name, buat nama scope range alamat IP DHCP pada LAN







Gambar 14. Pembuatan Range Alamat IP DHCP pada LAN


7.      Masukan Range IP DHCP kemudian klik Next.








Gambar 15. Masukan Range IP DHCP
8.      Pada tampilan add exclusion, masukan range alamat yang akan dipakai untuk kebutuhan khusus, jika tidak ada abaikan saja lalu klik Next
9.      Pada tampilan Lease Duration, setting waktu penggunaan DHCP Client








Gambar 16. Tampilan Lease Duration
10.  Klik option “Yes, I want to configure these option now”, klik Next








Gambar 17. Tampilan Configure DHCP
11.  Pada jendela Router (default gateway) masukan alamat lokal yang juga sekaligus menjadi gateway bagi jaringan lokal.








Gambar 18. Memasukan alamat yang akan dijadikan gateway pada LAN
12.  Masukan alamat DNS Server yang dipakai adalah 10.1.1.1 dan 10.1.1.5









Gambar 19. Memasukan alamat DNS Server
13.  Pada jendela Active Scope, pilih opsi “Yes, I want to activate this scope now”, lalu klik Next.








Gambar 20. Mengaktifasi Scope DHCP Server
14.  Konfigurasi DHCP Server selesai.
15.  Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan DHCP Client, yaitu dengan cara klik ikon LAN connection lalu klik LAN Properties, double klik pada Internet Protokol, klik Ok.
16.  Pada jendela TCP/IP pilih opsi “Option an IP Address Automaticaly” dan pilih juga opsi “Option DNS Server Address Automaticaly”, lalu klik Next.








Gambar 21. Konfigurasi TCP/IP untuk meminta IP ke DHCP Server
17.  Tunggu proses request dari PC Client ke PC Server DHCP selesai.
18.  Apabila berhasil maka PC client akan memperoleh IP Dinamik







Gambar 22. Mendapat IP dinamik dari DHCP Server
19.  Uji koneksi dengan perintah ping






Gambar 23. Tes koneksi dengan ping
E. Kesimpulan
1.        IP Public adalah IP yang bisa diakses langsung oleh internet. Sebuah alamat IP publik yang ditugaskan untuk setiap komputer yang terhubung pada internet dimana setiap IP adalah unik. Sebuah alamat IP publik dapat berupa statis atau dinamis.
2.        IP Private adalah  IP yang biasanya digunakan dalam jaringan yang tidak terhubung ke internet  atau LAN. IP Private bisa juga terhubung ke internet tapi melalui NAT.
3.        NAT (Network address translation) Network Address Translation atau yang biasa disebut dengan NAT adalah suatu pemetaan atau metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP yaitu IP Publik.
4.        ICS (Internat connection sharing) adalah suatu aplikasi yang diterapkan untuk menghubungkan beberapa komputer pada sebuah LAN sehingga dapat melakkan akses internet.
5.        DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP Server. Sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar