Rabu, 01 Januari 2014

LAPORAN PRATIKUM 10



LAPORAN PRATIKUM 10
PRATIKUM INSTALLASI DAN JARINGAN KOMPUTER
MANAJEMEN BANDWIDTH PADA ROUTER MIKROTIK BOARD
(Queue Simple dan Queue Tree)



A. Teori Pendukung
Bandwidth  didalam  jaringan  Komputer  sering  digunakan  sebagai  suatu  sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis  Bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga  dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Suatu modem yang bekerja pada 57,600 bps mempunyai Bandwidth dua kali lebih besar  dari  modem  yang  bekerja   pada  28,800  bps.  Secara  umum,  koneksi  dengan Bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang lebih besar.
Alokasi  atau   reservasi  Bandwidth   adalah   sebuah  proses  menentukan   jatah Bandwidth  kepada pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan.  Termasuk  didalamnya menentukan prioritas terhadap berbagai jenis aliran data  berdasarkan  seberapa penting atau krusial dan delay-sensitive aliran data  tersebut. Hal ini memungkinkan penggunaan Bandwidth  yang  tersedia  secara  efisien,  dan  apabila  sewaktu-waktu  jaringan  menjadi lambat, aliran data yang  memiliki prioritas yang lebih rendah dapat dihentikan, sehingga aplikasi yang penting dapat tetap berjalan dengan lancar. Besarnya saluran atau Bandwidth akan  berdampak pada kecepatan  transmisi. Data  dalam jumlah besar akan  menempuh saluran  yang  memiliki  Bandwidth  kecil  lebih lama  dibandingkan  melewati  saluran  yang memiliki Bandwidth  yang  besar.  Kecepatan  transmisi  tersebut  sangat  dibutuhkan  untuk aplikasi   Komputer   yang   memerlukan   jaringan   terutama   aplikasi   real-time,   seperti videoconferencing.  Penggunaan  Bandwidth  untuk  LAN  bergantung  pada  tipe  alat  atau medium  yang  digunakan,   umumnya  semakin  tinggi  Bandwidth  yang  ditawarkan  oleh sebuah  alat  atau  medium,  semakin  tinggi  pula  nilai  jualnya.  Sedangkan  penggunaan
Bandwidth  untuk  WAN  bergantung  dari  kapasitas  yang  ditawarkan  dari  pihak   ISP, perusahaan  harus  membeli  Bandwidth  dari  ISP,  dan  semakin  tinggi  Bandwidth  yang diinginkan, semakin tinggi pula harganya. sebuah teknologi  jaringan baru dikembangkan dan infrastruktur jaringan yang ada diperbaharui, aplikasi yang akan digunakan umumnya juga akan mengalami peningkatan dalam hal konsumsi Bandwidth.
Router  MikroTik  menyediakan  fasilitas  untuk  pengaturan  bandwidth,  sehingga dengan  adanya  fasilitas  ini  seorang  administrator  jaringan  bisa  mengelola/membatasi bandwidth kepada tiap-tiap client. Bandwidth Limiter (queue) pada MikroTik yang berfungsi untuk mengontrol mekanisme data rate secara  umum ada 2 jenis, yaitu queue tree dan simple  queue.   Administrator   jaringan   boleh  memilih  salah  satu   dari  kedua  bentuk manajemen bandwidth tersebut.
Sekedar pengetahuan, untuk penggelolaan bandwidth oleh administrator jaringan mikrotik juga menyediakan fasilitas queue tree dan simple queue dapat diakses dalam dua cara yang pertama adalah dengan menggunakan fasilitas Terminal dan menggunakan fasilitas grafical user interface (GUI).
B. Tujuan Pratikum
Setelah menjalani serangkaian kegiatan pratikum peserta pratikum diharapkan dapat :
1.        Dengan   mengikuti   perkuliahan   ini   mahasiswa   diharapkan   mampu   mengenal   dan memahami Banadwidth Access.
2.        Mahasiswa mampu melakukan Bandwidth Access menggunakan router MikroTik.
3.        Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara queue simple.
4.        Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara queue tree.
C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dipergunakan dalam kegiatan pratikum kali ini adalah :
1.      MikroTik Router Boar
2.      PC Client.
3.      Switch atau Hub.
4.      Kabel UTP.
5.      Layanan Internet


D. Langkah kerja pratikum
1.    Bangun dahulu jaringan yang telah di desain sebelumnya.

















Gambar 1. Desain jaringan yang akan dibangun dengan menggunakan
Router Mikrotik Board
2.    Sebelum melakukan manajemen bandwidth, pada router mikrotik board sudah dikondisikan hal-hal berikut :

a.    Konfigurasi IP Address tiap-tiap PC Client.
Client1, IP. 192.168.1.2/24 gateway 192.168.1.1
Client2 dan Client3 diberikan servis DHCP Client
b.    Interface yang dipakai untuk menghubungkan MikroTik dengan jaringan Elektronika beri nama wlan dan diberikan IP. 192.168.189.14/26
c.    Interface  yang dipakai untuk menghubungkan MikroTik dengan jaringan  Lokal beri nama lan dan diberikan IP. 192.168.1.1/24
d.   Konfigurasi Routing
route add 0.0.0.0 netmask 0.0.0.0 192.168.189.1
e.    Koonfigurasi NAT satu segmen jaringan
f.     DHCP Server dengan rentang 192.168.1.2 – 192.168.1.10/24
g.    Hotspot dengan interface lan.
3.    Manajemen Bandwidth dengan fasilitas Simple Queue
Berikut adalah langkah-langkah konfigurasi queue simple melalui Terminal :
1)        Melalui aplikasi Winbox, pilih menu New Terminal.
2)        Berikut ini adalah perintah konfigurasi queue simple
3)        Tampilkan dilayar konfigurasi yang telah dibuat dengan perintah print.

































Gambar 2. Konfigurasi Simple Queue melalui Terminal
Keterangan :
add name=limit-client1, mendefinisikan  nama  dari  queue  simple  untuk  konfigurasi PC client1.
Interface=lan, merupakan antarmuka/interface untuk gateway client.
target-addresses=192.168.1.2/32 merupakan IP Address milik PC client1
max-limit=64k/128k, merupakan limit maksimum komputer PC client1 untuk uplink 64 kbps dan downlink 128 kbps.
Untuk keluar dari servis /queue simple> ketikan / tekan enter




Berikut adalah langkah-langkah konfigurasi queue simple melalui GUI :
1)   Melalui aplikasi Winbox, pilih menu Queue.
2)   Pada tampilan Queue, klik tombol (+), maka akan masuk pada tampilan new queue simple
3)   Pada tampilan New Queue Simple isikan konfigurasi seperti berikut :
Studi kasus sudah menggunakan service DHCP server jadi PC 2 mempunyai IP DHCP 192.168.1.10/24 sedangkan PC 3 mempunyai IP DHCP 192.168.1.9/24














Gambar 3. Konfigurasi queue simple melalui GUI winbox
Keterangan :
Name komputer3 dimaksudkan untuk mendefinisikan nama pengguna komputer.
Target Address 192.168.1.9/32 adalah IP pengguna komputer pada Name.
Max Limit : upload 64k download 128k dimaksudkan pengaturan bandwidth pada Name (komputer3).




4.    Manajemen Bandwidth menggunakan fasilitas Queue Tree
Queue   Tree   merupakan   limit   bandwidth   yang   kompleks   karena   pelimitan   dapat dikelompokkan   berdasarkan   portokol,   ports   atau   kelompok   IP   Address.   Sebelum melakukan  pelimitan,  terlebih  dahulu  harus  dilakukan   penandaan  paket  aliran  paket menggunakan suatu tanda mangle agar paket  tersebut dikenal oleh queue tree. Mangle adalah istilah yang dipakai pada mikrotik. Hal ini bertujuan untuk membedakan paket yang downlink only dan uplink only sehingga limit pada bandwidth dapat bekerja optimal.
Berikut adalah implementasi queue tree, semua client akan dibatasi dengan limit downlink (interface local) 192 kbps dan uplink (antarmuka public) 96 kbps.  Sementara bandwidth uplink untuk  tiap-tiap  client  adalah 32 kbps dan downlink  64 kbps
Berikut adalah konfigurasi queue tree melalui terminal :
1)   Pada winbox pilih menu Terminal.
2)   Langkah pertama membuat aturan di Firewall pada tabel Mangle, untuk memberikan tanda "mark" pada paket-paket yang masuk dan keluar dari Gateway Mikrotik ke masing-masing client yang dinamakan mark connection.
3)   Ketikan pada terminal ip firewall mangle tekan enter, lalu ketikan perintah berikut sesuai dengan tampilan :









Gambar 4. Konfigurasi mangle melalui terminal
4)        Setelah kita membuat paket pada mangle kita akan mengkonfigurasi servis queue tree melalui terminal langkahnya adalah keluar dari servis /ip firewall mangle> dengan menggunakan perintah / enter, lalu ketikan queue tree atau boleh langsung pada /ip firewall mangle> / queue tree.
5)        Selanjutnya pada konfigurasi tree dimaksudkan untuk memanajemen besar bandwidth download dan upload untuk masing-masing Client lokal, berikut adalah perintah-perintahnya :










Gambar 5. Konfigurasi queue tree pada terminal
6)        Konfigurasi selesai lakukan manajemen bandwidth dengan queue tree pada seluruh client baik penandaan paket (marking) pada mangle maupun pengaturan uplink dan downlink queue tree.







Berikut adalah langkah-langkah konfigurasi queue tree melalui GUI :
1)        Melalui aplikasi Winbox, pilih menu Firewall.
2)        Langkah pertama adalah membuat mark paket, caranya adalah pada tampilan Firewall, masuk ke tab Mangle, pada tab mangle klik tombol (+), maka akan masuk pada tampilan Mangle Rule, konfigurasi seperti berikut :













Gambar 7. Konfigurasi mangle dengan gui
3)        Pilih actionnya dengan mark connection komputer3










Gambar 8. Penandaan connection
4)   Setelah kita tandai connectionnya selanjutnya adalah kita tandai paketnya dengan cara yang sama seperti langkah satu dan langkah 2 namu beda pada konfigurasi langkah kedua, langkahnya adalah sebagai berikut :








Gambar 9. Konfigurasi mangle mark paket melalui GUI
5)   Pilih action dengan mark paket pada connection komputer 3.







Gambar 10. Mark paket pada connection komputer 3 melalui GUI


6)   Selanjutnya pada konfigurasi tree dimaksudkan untuk memanajemen besar bandwidth download dan upload untuk masing-masing Client lokal.
7)   Akses queue tree dengan cara akses winbox, pilih menu Queues, pada queue list masuk ke tab queue tree, lalu klik tombol (+),
8)   Konfigurasi bandwidth untuk downloadlink seperti berikut :










Gambar 11. Konfigurasi queue tree downlink melalui GUI
Keterangan :
a)        Name dimaksudkan untuk mendefinisikan nama client downlink
b)        Parent dimaksudkan untuk interface yang akan dikonfigurasi
c)        Packet mark dimaksudkan diarahkan pada packet mangle yang telah kita konfigurasi
d)       Limit at adalah kondisi dimana kualitas download bandwidth minimal yang kita kehendaki
e)        Max limit adalah kondisi dimana kualitas download bandwidth maximal yang kita kehendaki

9)   Konfigurasi bandwidth untuk uplink seperti berikut :










Gambar 12. Konfigurasi queue tree uplink melalui GUI
Keterangan gambar :
a)         Name dimaksudkan untuk mendefinisikan nama client uplink.
b)        Parent dimaksudkan untuk interface yang akan dikonfigurasi
c)         Limit at adalah kondisi dimana kualitas upload bandwidth minimal yang kita kehendaki
d)        Max limit adalah kondisi dimana kualitas upload bandwidth maximal yang kita kehendaki
10)    Konfigurasi pada semua client yang akan dimanag bandwidthnya.
11)    Manajement bandwith dengan router mikrotik board berdasarkan tipe queue simple dan queue tree yang dilakukan dengan cara akses melalui terminal dan GUI berhasil dilakukan.
12)    Cek kualitas dengan cara browsing lalu download atau upload dan memonitornya melalui Queue List.
E. Kesimpulan
1.        Bandwidth  didalam  jaringan  Komputer  sering  digunakan  sebagai  suatu  sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik).
2.        Alokasi Bandwidth   adalah   sebuah  proses  menentukan   jatah Bandwidth  kepada pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan. 
3.        Router  MikroTik  menyediakan  fasilitas  untuk  pengaturan  bandwidth,  sehingga dengan  adanya  fasilitas  ini  seorang  administrator  jaringan  bisa  mengelola bandwidth kepada tiap-tiap client. Bandwidth Limiter (queue) pada MikroTik yang berfungsi untuk mengontrol mekanisme data rate secara  umum ada 2 jenis, yaitu queue tree dan simple  queue.   Administrator   jaringan   boleh  memilih  salah  satu   dari  kedua  bentuk manajemen bandwidth tersebut.
4.        Metode "Queue Tree". Metode ini banyak digunakan karena administrator menjadi lebih leluasa dalam menerapkan aturan-aturan dalam pembatasan badwidth, tidak demikian jika menggunakan metode "Simple Queue".
5.        Pertama kita harus membuat aturan di Firewall pada tabel Mangle, untuk memberikan tanda "mark" pada paket-paket yang masuk dan keluar dari Gateway Mikrotik ke masing-masing client yang dinamakan dengan mark connection yang disusul dengan pembuatan "Mark Packet".
6.        Selanjutnya adalah mengatur bandwidth download dan upload untuk masing-masing client pada menu Queues jika di GUI.
7.        Dan untuk memonitornya dapat dimonitoring melalui Queue List.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar