LAPORAN PRATIKUM 10
PRATIKUM
INSTALLASI DAN JARINGAN KOMPUTER
MANAJEMEN
BANDWIDTH PADA ROUTER MIKROTIK BOARD
(Queue Simple dan Queue Tree)
A. Teori Pendukung
Bandwidth
 didalam
 jaringan  Komputer
 sering  digunakan 
sebagai  suatu  sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah
titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis
 Bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga  dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Suatu modem yang bekerja pada 57,600 bps mempunyai Bandwidth dua kali lebih besar
 dari  modem
 yang  bekerja   pada
 28,800
 bps.
 Secara
 umum,  koneksi
 dengan Bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang lebih besar.
Alokasi  atau   reservasi
 Bandwidth   adalah  
sebuah  proses
 menentukan   jatah Bandwidth  kepada pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan.
 Termasuk  didalamnya menentukan prioritas terhadap berbagai jenis aliran data  berdasarkan  seberapa penting atau krusial dan delay-sensitive aliran data  tersebut. Hal ini memungkinkan penggunaan
Bandwidth
 yang
 tersedia
 secara
 efisien,  dan
 apabila
 sewaktu-waktu
 jaringan
 menjadi
lambat, aliran data yang  memiliki prioritas yang lebih rendah dapat dihentikan, sehingga aplikasi yang penting dapat tetap berjalan dengan lancar. Besarnya saluran atau Bandwidth akan  berdampak pada kecepatan  transmisi. Data
 dalam jumlah besar akan  menempuh
saluran  yang  memiliki  Bandwidth
 kecil
 lebih lama
 dibandingkan  melewati  saluran
 yang memiliki Bandwidth
 yang
 besar.  Kecepatan
 transmisi
 tersebut
 sangat
 dibutuhkan  untuk aplikasi   Komputer   yang   memerlukan 
 jaringan   terutama   aplikasi   real-time,   seperti videoconferencing.
 Penggunaan  Bandwidth
 untuk
 LAN  bergantung
 pada
 tipe
 alat  atau medium  yang
 digunakan,   umumnya
 semakin  tinggi
 Bandwidth  yang
 ditawarkan
 oleh sebuah
 alat
 atau  medium,  semakin  tinggi  pula
 nilai
 jualnya.
 Sedangkan
 penggunaan
Bandwidth
 untuk  WAN  bergantung
 dari  kapasitas
 yang
 ditawarkan  dari  pihak   ISP, perusahaan
 harus
 membeli
 Bandwidth
 dari
 ISP,
 dan
 semakin  tinggi  Bandwidth  yang diinginkan, semakin tinggi pula harganya. sebuah teknologi  jaringan baru dikembangkan dan infrastruktur jaringan yang ada diperbaharui, aplikasi yang akan digunakan umumnya juga
akan mengalami peningkatan dalam hal konsumsi Bandwidth.
Router
 MikroTik  menyediakan  fasilitas
 untuk  pengaturan
 bandwidth,  sehingga
dengan
 adanya
 fasilitas  ini  seorang  administrator
 jaringan
 bisa
 mengelola/membatasi bandwidth kepada tiap-tiap client. Bandwidth Limiter (queue) pada MikroTik yang berfungsi untuk mengontrol mekanisme data rate secara  umum ada 2 jenis, yaitu queue tree dan simple  queue. 
 Administrator   jaringan 
 boleh  memilih
 salah
 satu   dari
 kedua  bentuk manajemen bandwidth tersebut.
Sekedar pengetahuan, untuk penggelolaan bandwidth oleh
administrator jaringan mikrotik juga menyediakan fasilitas queue tree dan simple queue dapat diakses dalam dua cara yang pertama adalah dengan
menggunakan fasilitas Terminal dan
menggunakan fasilitas grafical user interface (GUI).
B. Tujuan Pratikum
Setelah menjalani serangkaian kegiatan
pratikum peserta pratikum diharapkan dapat :
1.       
Dengan   mengikuti   perkuliahan 
 ini   mahasiswa   diharapkan   mampu   mengenal   dan memahami Banadwidth Access.
2.       
Mahasiswa mampu melakukan Bandwidth Access menggunakan router MikroTik.
3.       
Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara queue simple.
4.       
Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara queue tree.
C. Alat dan Bahan
Alat
dan bahan yang dipergunakan dalam kegiatan pratikum kali ini adalah :
1.      MikroTik Router Boar
2.      PC Client.
3.      Switch atau Hub.
4.      Kabel UTP.
5.      Layanan
Internet
D. Langkah kerja pratikum
1.    Bangun
dahulu jaringan yang telah di desain sebelumnya.
Gambar 1. Desain
jaringan yang akan dibangun dengan menggunakan 
Router Mikrotik Board
2.    Sebelum melakukan manajemen bandwidth,
pada router mikrotik board sudah dikondisikan hal-hal berikut :
a.    Konfigurasi IP Address tiap-tiap PC Client.
Client1, IP.
192.168.1.2/24 gateway 192.168.1.1
Client2 dan Client3
diberikan servis DHCP Client
b.    Interface yang dipakai untuk menghubungkan MikroTik dengan jaringan Elektronika beri nama wlan dan diberikan IP. 192.168.189.14/26
c.    Interface
 yang dipakai untuk menghubungkan MikroTik dengan jaringan
 Lokal beri nama lan dan diberikan IP. 192.168.1.1/24
d.   Konfigurasi Routing
route add 0.0.0.0
netmask 0.0.0.0 192.168.189.1
e.    Koonfigurasi NAT satu segmen
jaringan
f.     DHCP Server dengan rentang 192.168.1.2 – 192.168.1.10/24
g.    Hotspot dengan interface lan.
3.    Manajemen
Bandwidth dengan fasilitas Simple Queue
Berikut adalah langkah-langkah konfigurasi queue simple melalui Terminal :
1)       
Melalui aplikasi Winbox, pilih menu New Terminal.
2)       
Berikut ini adalah perintah konfigurasi queue simple
3)       
Tampilkan
dilayar konfigurasi yang telah dibuat dengan perintah print.
Gambar
2. Konfigurasi Simple Queue melalui Terminal
Keterangan :
add name=limit-client1, mendefinisikan  nama  dari  queue
 simple
 untuk  konfigurasi PC client1.
Interface=lan, merupakan antarmuka/interface untuk gateway client.
target-addresses=192.168.1.2/32 merupakan IP Address milik PC client1
max-limit=64k/128k, merupakan limit maksimum komputer PC client1 untuk uplink 64 kbps dan downlink 128 kbps.
Berikut adalah langkah-langkah konfigurasi queue simple melalui GUI :
1)   Melalui aplikasi
Winbox,
pilih menu Queue.
2)   Pada
tampilan Queue, klik tombol (+), maka akan masuk pada tampilan new queue simple
3)   Pada
tampilan New Queue Simple isikan konfigurasi seperti berikut :
Studi
kasus sudah menggunakan service DHCP server jadi PC 2 mempunyai IP DHCP
192.168.1.10/24 sedangkan PC 3 mempunyai IP DHCP 192.168.1.9/24
Gambar
3. Konfigurasi queue simple melalui GUI winbox
Keterangan
:
Name
komputer3 dimaksudkan untuk
mendefinisikan nama pengguna komputer.
Target
Address 192.168.1.9/32 adalah IP
pengguna komputer pada Name.
Max Limit :
upload 64k download 128k dimaksudkan pengaturan bandwidth pada Name (komputer3).
4.    Manajemen
Bandwidth menggunakan fasilitas Queue Tree
Queue 
 Tree   merupakan   limit   bandwidth   yang   kompleks   karena   pelimitan   dapat dikelompokkan   berdasarkan   portokol,   ports   atau   kelompok   IP   Address.   Sebelum melakukan  pelimitan,
 terlebih  dahulu  harus
 dilakukan   penandaan
 paket  aliran
 paket
menggunakan suatu tanda mangle agar paket  tersebut dikenal oleh queue tree. Mangle adalah istilah yang dipakai pada mikrotik. Hal ini bertujuan untuk membedakan paket yang downlink only dan uplink only sehingga limit pada bandwidth dapat bekerja optimal.
Berikut adalah
implementasi queue
tree, semua client akan dibatasi dengan limit downlink (interface local) 192 kbps dan uplink (antarmuka public) 96 kbps.  Sementara bandwidth uplink untuk
 tiap-tiap
 client
 adalah 32 kbps dan downlink  64 kbps
Berikut adalah konfigurasi queue tree
melalui terminal :
1)   Pada
winbox pilih menu Terminal.
2)   Langkah
pertama membuat aturan di
Firewall pada tabel Mangle, untuk memberikan tanda "mark" pada
paket-paket yang masuk dan keluar dari Gateway Mikrotik ke masing-masing client
yang dinamakan mark connection.
3)   Ketikan
pada terminal ip firewall mangle tekan enter, lalu
ketikan perintah berikut sesuai dengan tampilan :
Gambar 4. Konfigurasi mangle melalui terminal
4)       
Setelah kita membuat paket pada mangle
kita akan mengkonfigurasi servis queue tree melalui terminal langkahnya adalah
keluar dari servis /ip firewall mangle>
dengan menggunakan perintah / enter, lalu ketikan queue tree atau boleh
langsung pada /ip firewall mangle> / queue tree.
5)       
Selanjutnya pada konfigurasi tree dimaksudkan untuk memanajemen
besar bandwidth download dan upload untuk masing-masing Client lokal, berikut
adalah perintah-perintahnya :
Gambar
5. Konfigurasi queue tree pada terminal
6)       
Konfigurasi selesai lakukan manajemen
bandwidth dengan queue tree pada seluruh client baik penandaan paket (marking)
pada mangle maupun pengaturan uplink dan downlink queue tree.
Berikut adalah langkah-langkah konfigurasi queue tree
melalui GUI :
1)       
Melalui aplikasi Winbox, pilih menu Firewall.
2)       
Langkah pertama adalah membuat mark
paket, caranya adalah pada tampilan Firewall, masuk ke tab Mangle, pada tab
mangle klik tombol (+), maka akan masuk pada tampilan Mangle Rule, konfigurasi
seperti berikut :
Gambar 7. Konfigurasi mangle dengan gui
3)       
Pilih actionnya dengan mark connection
komputer3
Gambar 8. Penandaan connection
4)   Setelah
kita tandai connectionnya selanjutnya adalah kita tandai paketnya dengan cara
yang sama seperti langkah satu dan langkah 2 namu beda pada konfigurasi langkah
kedua, langkahnya adalah sebagai berikut :
Gambar
9. Konfigurasi mangle mark paket melalui GUI
5)   Pilih
action dengan mark paket pada connection komputer 3.
Gambar 10. Mark paket pada connection
komputer 3 melalui GUI
6)   Selanjutnya pada
konfigurasi tree dimaksudkan untuk memanajemen besar bandwidth download dan
upload untuk masing-masing Client lokal.
7)   Akses queue tree dengan
cara akses winbox, pilih menu Queues, pada queue list masuk ke tab queue tree,
lalu klik tombol (+), 
8)   Konfigurasi bandwidth
untuk downloadlink seperti berikut :
Gambar
11. Konfigurasi queue tree downlink melalui GUI
Keterangan
:
a)       
Name dimaksudkan untuk mendefinisikan
nama client downlink
b)       
Parent dimaksudkan untuk interface yang
akan dikonfigurasi
c)       
Packet mark dimaksudkan diarahkan pada
packet mangle yang telah kita konfigurasi
d)       Limit
at adalah kondisi dimana kualitas download bandwidth minimal yang kita
kehendaki
e)       
Max limit adalah kondisi dimana kualitas
download bandwidth maximal yang kita kehendaki
9)   Konfigurasi bandwidth untuk
uplink seperti berikut :
Gambar
12. Konfigurasi queue tree uplink melalui GUI
Keterangan
gambar :
a)        
Name dimaksudkan untuk mendefinisikan
nama client uplink.
b)       
Parent dimaksudkan untuk interface yang
akan dikonfigurasi
c)        
Limit at adalah kondisi dimana kualitas upload
bandwidth minimal yang kita kehendaki
d)       
Max limit adalah kondisi dimana kualitas
upload bandwidth maximal yang kita kehendaki
10)    Konfigurasi
pada semua client yang akan dimanag bandwidthnya.
11)    Manajement
bandwith dengan router mikrotik board berdasarkan tipe queue simple dan queue
tree yang dilakukan dengan cara akses melalui terminal dan GUI berhasil
dilakukan.
12)    Cek
kualitas dengan cara browsing lalu download atau upload dan memonitornya
melalui Queue List.
E.
Kesimpulan
1.       
Bandwidth  didalam  jaringan  Komputer  sering  digunakan  sebagai
 suatu  sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah
titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). 
2.       
Alokasi Bandwidth   adalah   sebuah  proses  menentukan   jatah Bandwidth  kepada pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan.  
3.       
Router  MikroTik
 menyediakan  fasilitas  untuk
 pengaturan  bandwidth,  sehingga
dengan
 adanya
 fasilitas  ini  seorang  administrator
 jaringan
 bisa
 mengelola bandwidth kepada tiap-tiap client. Bandwidth Limiter (queue) pada MikroTik yang berfungsi untuk mengontrol mekanisme data rate secara  umum ada 2 jenis, yaitu queue tree dan simple  queue. 
 Administrator   jaringan 
 boleh  memilih
 salah
 satu   dari
 kedua  bentuk manajemen bandwidth tersebut.
4.       
Metode "Queue Tree". Metode ini banyak digunakan karena
administrator menjadi lebih leluasa dalam menerapkan aturan-aturan dalam
pembatasan badwidth, tidak demikian jika menggunakan metode "Simple
Queue".
5.       
Pertama kita harus membuat aturan di Firewall pada tabel Mangle,
untuk memberikan tanda "mark" pada paket-paket yang masuk dan keluar
dari Gateway Mikrotik ke masing-masing client yang dinamakan dengan mark
connection yang disusul dengan pembuatan "Mark Packet".
6.       
Selanjutnya adalah mengatur bandwidth download dan upload untuk
masing-masing client pada menu Queues jika di GUI.
7.       
Dan untuk memonitornya dapat dimonitoring melalui Queue List.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar