LAPORAN PRATIKUM 9
PRATIKUM
INSTALLASI DAN JARINGAN KOMPUTER
KONFIGURASI
MIKROTIK ROUTER BOARD LANJUTAN
(Setting
IP Address, Routing, NAT, DHCP dan Hotspot)
A. Teori Pendukung
Routing memegang peranan penting dalam suatu network terutama dalam mengatur
jalur data dari suatu komputer ke komputer lain. Perangkat yang bertugas
mengatur routing disebut ROUTER. Salah satu router yang paling banyak dipakai adalah MikroTik, karena dipandang mudah dalam pengoperasiannya dan kebutuhan
hardware yang relative rendah.
MikroTik menyediakan banyak Tool atau Service sehingga selain sebagai
router, MikroTik
juga
bisa dijadikan
sebagai
DHCP Server,
Proxy Server, RADIUS
Server,
DNS Server,
VPN
Server.
MikroTik juga memiliki fasilitas Hotspot. Fasilitas hotspot
pada MikroTik
tidak
harus
berupa
WiFi,
tetapi
juga
jaringan kabel bisa dikonfigurasi menjadi seperti
layaknya hotspot.
Setiap pengguna yang ingin login harus memasukkan user/password ketika pertama kali browsing, sehingga pada saat pengguna akan mengakses layanan internet akan di redirect ke halaman login. Apabila proses login yang dilakukan pengguna berhasil, maka izin akses akan diberikan kepada pengguna tersebut, yang sebelumnya telah terdaftar pada router.
MikroTik
RouterOS™, merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai
network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya.
Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu
instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC
yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup
besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk
keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit)
disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.
Router didesain dengan system modular, sehingga dimungkinkan untuk menambah
interface wireless sesuai dengan kebutuhan, hingga sebanyak jumlah slot minipci
yang tersedia. Processor dan memori yang tersedia sebanding dengan kemampuan
routerboard untuk mengalirkan koneksi data, baik sesuai dengan bps (bit
per second) maupun pps (packet per second) nya. Tersediah pula kotak
outdoor yang waterproof dengan soket Ethernet yang tahan cuaca. Ataupun kotak
indoor yang ringkas untuk pemakaian didalam ruangan.
B. Tujuan Pratikum
Setelah menjalani serangkaian kegiatan
pratikum peserta pratikum diharapkan dapat :
1.
Mengenal dan memahami perangkat routing
pada jaringan komputer.
2. Menggunakan MikroTik Router Board sebagai perangkat routing.
3. Mengkonfigurasi
Mikrotik sebagai
Router Hotspot.
C. Alat dan Bahan
Alat
dan bahan yang dipergunakan dalam kegiatan pratikum kali ini adalah :
1. Personal Komputer
2. Kartu Jaringan (NIC)
3. Kabel UTP Staright-Trought
4. MikroTik Router Board
5. Acess Point
6. Switch
7.
USB Wireless Adapter
8. Layanan
Internet
D. Langkah kerja pratikum
1. Bangun
dahulu jaringan yang telah di desain sebelumnya.
Gambar 1. Desain
jaringan yang akan dibangun dengan menggunakan
Router Mikrotik
Board
2. Konfigurasi
IP addreess pada PC Client yang akan digunakan untuk mengkonfigurasi router
mikrotik dengan IP sesuai desain jaringan
Gambar 2. Setting IP Address pada PC Client
3. Akses
Router Mikrotik board dengan aplikasi WinBox, Pada Connect to pilih atau browse
(…), pilih Mac Address sesuai dengan Router Mikrotik, ketikan user admin password kosongkan, kemudian Klik Connect (studi kasus semua pengaturan
standar belum ada konfigurasi).
Gambar 3. Akses Router Mikrotik board dengan
aplikasi WinBox
4. Konfigurasi
pertama adalah mengkonfigurasi interface yang akan digunakan, dengan cara :
1) Untuk
sekedar melihat Interface yang
digunakan klik Interface pada menu.
2) Klik
menu IP, Klik Addresses, maka akan tertera interface yang digunakan (perhatikan
status R, berarti sedang terkoneksi dengan perangkat lain).
Gambar 4. Tampilan Interface List
3) Double
klik pada interface yang aktif dan rename nama interface tersebut untuk
memudahkan dalam konfigurasi nantinya (hanya sebagai pembeda saja). Contoh
Interface yang diperuntukan pada koneksi jaringan local diset lan sedangkan interface yang
diperuntukan jaringan public diset wlan.
Gambar 5. Rename nama interface
aktif
4) Klik
Menu (+) pada Interface List dan (+)
pada Address List kemudian baru
konfigurasi IP addressnya
a. Untuk
IP address lokal isikan IP address 192.168.10.1/24
b. Untuk
IP address publik isikan IP address 192.168.189.14/26
Gambar 6. Konfigurasi IP address
pada kedua interface
5) Test
koneksi dari PC Client pada interface lokal ke lan (Gateway).
Gambar 7. Test koneksi ping dari PC
Client ke salah satu Interface aktif.
5. Konfigurasi
kedua adalah mengkonfigurasi Router untuk fungsi Peroutean (studi kasus kita
hanya ingin mengubungkan ke internet bukan ke masing-masing router pada
kelompok pratikum lain) dapat dilakukan dengan cara :
1) Klik
menu IP, Klik Routes, Pada Router List klik menu (+), karena alamat network internet keseluruhan adalah 0.0.0.0/0 konfigurasi
router dengan mengetikan 0.0.0.0/0 pada Dst.
Address dan Gateway 192.168.189.1
dengan reachable wlan untuk
melewatkan paket, kemudian klik OK.
Gambar 8. Menu Routes dan konfigurasi Router ke
Internet
2) Test
koneksi dengan terminal ke alamat situs, misal ping www.google.com tentu ia akan segera
Repply from alamat google.
Gambar 9. Test koneksi melalui
terminal router mikrotik
3) Test
koneksi dengan browser yang ada pada PC client, tentu ia akan mendapatkan
server not found karena belum terdapat servis NAT untuk berbagi koneksi antara
publik ke lokal.
Gambar 10. Test koneksi dari
browser PC Client
6. Konfigurasi
ketiga adalah mengkonfigurasi NAT dimaksudkan untuk berbagi koneksi internet
antara publik ke lokal, dengan cara :
1) Pada
Mikrotik Router Board Klik menu IP,
Klik Firewall
2) Pada
tampilan Firewall masuk ke tab NAT untuk melakukan konfigurasi
Network address translation, setelah itu klik tombol (+).
3) Kemudian
akan masuk pada menu New NAT Rule (studi kasus kita akan mengkonfigurasikan
berbagi koneksi pada satu client dan satu network client), Pada tab General terdapat isian Chain isikan dengan srcnat , pada isian Src. Adress ketikan alamat network 192.168.10.0 yang akan dibagikan
koneksi internet, lalu pada isiian Out.
Interface isikan wlan (wlan
adalah interface yang kita gunakan untuk koneksi ke publik), dan pada tab action pilih masquerade yang berfungsi untuk meneruskan paket, lalu klik OK.
Gambar 11. Konfigurasi Servis NAT pada satu Network
Gambar 12. Konfigurasi NAT pada satu Network (Set
dengan Masquerade)
4) Test
koneksi dari PC client yang terhubung dalam satu segmen jaringan 192.168.10.0/24
dengan browser pada masing-masing client untuk mengakses www.google.com, maka
akan keluar tampilan www.google.com.
Gambar 13. Pengujian pada PC Client
192.168.10.2
5) Konfiguasi
IP Address pada Interface local, public dan Client selesai, servis Routing dan
servis NAT selesai dan dikondisikan dapat mengakses internet.
7. Selanjutnya
adalah konfigurasi DHCP Server pada interface lan
Mikrotik juga
menyediakan fungsi DHCP, untuk mengkonfigurasi DHCP Server dapat dilakukan
dengan cara klik IP, klik DHCP Server, pada tampilan DHCP server
klik tombol DHCP Setup untuk
mengkonfigurasinya.
Gambar 14. Tampilan DHCP Setup
8. Langkah
untuk konfigurasi DHCP adalah :
1) Klik
tombol DHCP Setup maka akan keluar tampilan seperti :
Gambar
15. Tampilan DHCP Setup
Gambar
16. DHCP address Space (Pemberian IP Untuk Client yang meminta servis DHCP
nantinya), Klik Next
Gambar
17. Gateway pada DHCP Client, Klik Next
Gambar
18. DHCP Relay (Mengarahkan ke DHCP Server), Klik Next
Gambar
19. Address to Give Out, Klik Next
Gambar 20. Pengaturan DNS Server, Klik Next
Gambar 21. Pengaturan Lease Time, dimaksudkan batas waktu penyewaan alamat IP yang
diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server.Klik Next
2) Konfigurasi
DHCP selesai, selanjutnya mengetes servis DHCP.
9. Selanjutnya
konfigurasi Acess Point dengan cara :
1) Reset
access point dahulu untuk mengosongkan IP jikalau IP sudah dikonfigurasi
2) Sambungkan
radio AP pada Switch jaringan lokal
3) Konfigurasi
juga client untuk meminta servis DHCP.
4) Buka
kembali Router Mikrotik, klik IP, klik DHCP Server, Klik Leases untuk melihat
apakah Radio AP sudah memperoleh servis DHCP Client atau belum. Perhatikan
gambar :
Gambar 22. Status pada DHCP Server
ketika terdapat 4 Client meminta servis DHCP
5) Pada
gambar di atas terlihat bahwa radio AP yang mempunyai nama default WAP610N
meminta servis DHCP yang mendapatkan IP. DHCP 192.168.10.9 Dengan ini
konfigurasi DHCP server dan Acess Point selesai
10. Pratikum
terakhir adalah mengkonfigurasi Hotspot, dimaksudkan untuk menyediakan layanan
internet disuatu area tertentu. Langkahnya adalah :
1) Masuk
ke router mikrotik board
2) Klik
IP, Klik Hotspot
Gambar 23. Konfigurasi Hotspot
3) Select
Interface yang akan digunakan untuk hotspot, dan klik next
Gambar
24. Select Interface Hotspot
4) Mensetting
hotspot address dengan memasukan IP interface lan, klik Next
Gambar 25. Mengsett hotspot address for interface
5) Memberikan
batasan terhadap IP DHCP dan disisikan pada tampilan berikut IP address mulai dari
IP. 192.168.10.2 – 192.168.10.254, Klik Next.
Gambar 26. Batasan IP DHCP Hotspot
6) Pengaturan
sertifikat, pilih None kemudian klik Next.
Gambar 27. Pemilihan sertifikat
7) Setting
SMTP Server, default saja, klik Next
Gambar 28. Setting SMTP
8) Konfigurasi
DNS Server, sesuaikan dengan perancangan jaringan diatas dimana disett 10.1.1.1
dan 10.1.1.5
Gambar 29. Setup DNS Server
9) Konfigurasi
DNS Name untuk hostspot yang dibuat, dikosongkan juga tidak berpengaruh, klik
Next
Gambar
30. Setup DNS Name
10) Klik
OK dan Konfigurasi Hotspot selesai
Gambar
31. Konfigurasi Hotspot Slesai dengan sukses.
11. Untuk
menambah user baru dapat dilakukan dengan cara Klik IP, Klik Hotspot,
dan pada User, klik tanda (+)
12. Masukan
nama user dan password, misal admin password 123 dengan profile default,
kemudian klik OK. User-user maupun profile dapat dibuat dan disesuaikan dengan
kebijakan para stakeholder.
Gambar 32. Konfigurasi user baru
13. Seperti
biasa, setelah dikonfigurasi sistem yang telah dibuat harus dilakukan pengujian
dengan cara browsing, maka internet akan di redirect ke halaman login mikrotik
seperti tampilan berikut ini :
Gambar 32. Halaman login
E.
Kesimpulan
1. MikroTik
RouterOS™, merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai
network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya.
2.
MikroTik menyediakan banyak Tool atau Service sehingga selain sebagai router, MikroTik juga bisa
dijadikan sebagai DHCP
Server, Proxy
Server,
RADIUS Server, DNS Server,
VPN
Server
dan Firewall.
3. Dengan tool dan servis yang
diberikan oleh Mikrotik Router Board konfigurasi administrasi jaringan dapat
dipenuhi dan dilakukan dengan mudah, dengan kualitas yang tidak diragukan lagi
kehandalan kinerja sistemnya.
4. Administrasinya
bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat
dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer).
5. Mikrotik Router BOARD merupakan
hardware (Router) yang didesain oleh MikroTik.
6. Mikrotik Router BOARD memiliki
beragam seri dan interface yang disesuaikan dengan kebutuhan. Router BOARD
menggunakan RouterOS sebagai software / sistem operasinya.
7.
MikroTik
juga
memiliki
fasilitas Hotspot,
Hotspot adalah dimana suatu area terdapat sebuah jaringan yang dikelola dan
dimanajemen dengan baik.
8.
Fasilitas
hotspot pada
MikroTik tidak harus berupa WiFi, tetapi juga jaringan kabel bisa dikonfigurasi
menjadi seperti
layaknya hotspot.
Setiap pengguna yang ingin login harus memasukkan user/password ketika pertama kali browsing, sehingga pada saat pengguna akan mengakses layanan internet akan di redirect ke halaman login. Apabila proses login yang dilakukan pengguna berhasil, maka izin akses akan diberikan kepada pengguna tersebut, yang sebelumnya telah terdaftar pada router.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar