Rabu, 01 Januari 2014

LAPORAN PRATIKUM 9



LAPORAN PRATIKUM 9
PRATIKUM INSTALLASI DAN JARINGAN KOMPUTER
KONFIGURASI MIKROTIK ROUTER BOARD LANJUTAN
(Setting IP Address, Routing, NAT, DHCP dan Hotspot)


A. Teori Pendukung
Routing memegang peranan penting dalam suatu network terutama dalam mengatur jalur data dari suatu komputer ke komputer lain. Perangkat yang bertugas mengatur routing disebut ROUTER. Salah satu router yang paling banyak dipakai adalah MikroTik, karena dipandang mudah dalam pengoperasiannya dan kebutuhan hardware yang relative rendah.
MikroTik menyediakan banyak Tool atau Service sehingga selain sebagai router,   MikroTik  juga  bisa  dijadikan  sebagai  DHCP  Server,  Proxy  Server, RADIUS  Server,  DNS  Server,  VPN  Server.  MikroTik  juga  memiliki  fasilitas Hotspot. Fasilitas  hotspot  pada  MikroTik  tidak  harus  berupa  WiFi,  tetapi  juga jaringan   kabel   bisa   dikonfigurasi   menjadi   seperti   layaknya   hotspot.   Setiap pengguna yang ingin login harus memasukkan user/password ketika pertama kali browsing, sehingga pada saat pengguna akan mengakses layanan internet akan di redirect ke halaman login. Apabila proses login yang dilakukan pengguna berhasil, maka izin akses akan diberikan kepada pengguna tersebut, yang sebelumnya telah terdaftar pada router.
MikroTik RouterOS™, merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan  resource PC yang memadai. Router didesain dengan system modular, sehingga dimungkinkan untuk menambah interface wireless sesuai dengan kebutuhan, hingga sebanyak jumlah slot minipci yang tersedia. Processor dan memori yang tersedia sebanding dengan kemampuan routerboard untuk mengalirkan koneksi data, baik sesuai dengan bps (bit per second) maupun pps (packet per second) nya. Tersediah pula kotak outdoor yang waterproof dengan soket Ethernet yang tahan cuaca. Ataupun kotak indoor yang ringkas untuk pemakaian didalam ruangan.

B. Tujuan Pratikum
Setelah menjalani serangkaian kegiatan pratikum peserta pratikum diharapkan dapat :
1.      Mengenal   dan   memahami   perangkat   routing   pada   jaringan komputer.
2.      Menggunakan MikroTik Router Board sebagai perangkat routing.
3.      Mengkonfigurasi  Mikrotik  sebagai  Router Hotspot.
C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dipergunakan dalam kegiatan pratikum kali ini adalah :
1.      Personal Komputer
2.      Kartu Jaringan (NIC)
3.      Kabel UTP Staright-Trought
4.      MikroTik Router Board
5.      Acess Point
6.      Switch
7.      USB Wireless Adapter
8.      Layanan Internet
D. Langkah kerja pratikum
1.    Bangun dahulu jaringan yang telah di desain sebelumnya.
 

















Gambar 1. Desain jaringan yang akan dibangun dengan menggunakan
Router Mikrotik Board
2.      Konfigurasi IP addreess pada PC Client yang akan digunakan untuk mengkonfigurasi router mikrotik dengan IP sesuai desain jaringan
 












Gambar 2. Setting IP Address pada PC Client
3.      Akses Router Mikrotik board dengan aplikasi WinBox, Pada Connect to pilih atau browse (…), pilih Mac Address sesuai dengan Router Mikrotik, ketikan user admin password kosongkan, kemudian Klik Connect (studi kasus semua pengaturan standar belum ada konfigurasi).
 







Gambar 3. Akses Router Mikrotik board dengan aplikasi WinBox
4.      Konfigurasi pertama adalah mengkonfigurasi interface yang akan digunakan, dengan cara :
1)      Untuk sekedar melihat Interface yang digunakan klik Interface pada menu.
2)      Klik menu IP, Klik Addresses, maka akan tertera interface yang digunakan (perhatikan status R, berarti sedang terkoneksi dengan perangkat lain).
 











Gambar 4. Tampilan Interface List
3)      Double klik pada interface yang aktif dan rename nama interface tersebut untuk memudahkan dalam konfigurasi nantinya (hanya sebagai pembeda saja). Contoh Interface yang diperuntukan pada koneksi jaringan local diset lan sedangkan interface yang diperuntukan jaringan public diset wlan.
 










Gambar 5. Rename nama interface aktif
4)      Klik Menu (+) pada Interface List dan (+) pada Address List kemudian baru konfigurasi IP addressnya
a.       Untuk IP address lokal isikan IP address 192.168.10.1/24
b.      Untuk IP address publik isikan IP address 192.168.189.14/26
 













Gambar 6. Konfigurasi IP address pada kedua interface
5)      Test koneksi dari PC Client pada interface lokal ke lan (Gateway).
 









Gambar 7. Test koneksi ping dari PC Client ke salah satu Interface aktif.
5.      Konfigurasi kedua adalah mengkonfigurasi Router untuk fungsi Peroutean (studi kasus kita hanya ingin mengubungkan ke internet bukan ke masing-masing router pada kelompok pratikum lain) dapat dilakukan dengan cara :
1)      Klik menu IP, Klik Routes, Pada Router List klik menu (+), karena alamat network internet keseluruhan adalah 0.0.0.0/0 konfigurasi router dengan mengetikan 0.0.0.0/0 pada Dst. Address dan Gateway 192.168.189.1 dengan reachable wlan untuk melewatkan paket, kemudian klik OK.
 












Gambar 8. Menu Routes dan konfigurasi Router ke Internet
2)      Test koneksi dengan terminal ke alamat situs, misal ping www.google.com tentu ia akan segera Repply from alamat google.
 








Gambar 9. Test koneksi melalui terminal router mikrotik
3)      Test koneksi dengan browser yang ada pada PC client, tentu ia akan mendapatkan server not found karena belum terdapat servis NAT untuk berbagi koneksi antara publik ke lokal.
 











Gambar 10. Test koneksi dari browser PC Client
6.      Konfigurasi ketiga adalah mengkonfigurasi NAT dimaksudkan untuk berbagi koneksi internet antara publik ke lokal, dengan cara :
1)      Pada Mikrotik Router Board Klik menu IP, Klik Firewall
2)      Pada tampilan Firewall masuk ke tab NAT untuk melakukan konfigurasi Network address translation, setelah itu klik tombol (+).
3)      Kemudian akan masuk pada menu New NAT Rule (studi kasus kita akan mengkonfigurasikan berbagi koneksi pada satu client dan satu network client), Pada tab General terdapat isian Chain isikan dengan srcnat , pada isian Src. Adress ketikan alamat network 192.168.10.0 yang akan dibagikan koneksi internet, lalu pada isiian Out. Interface isikan wlan (wlan adalah interface yang kita gunakan untuk koneksi ke publik), dan pada tab action pilih masquerade yang berfungsi untuk meneruskan paket, lalu klik OK.




 















Gambar 11. Konfigurasi Servis NAT pada satu Network
 















Gambar 12. Konfigurasi NAT pada satu Network (Set dengan Masquerade)
4)      Test koneksi dari PC client yang terhubung dalam satu segmen jaringan 192.168.10.0/24 dengan browser pada masing-masing client untuk mengakses www.google.com, maka akan keluar tampilan www.google.com.
 






Gambar 13. Pengujian pada PC Client 192.168.10.2
5)      Konfiguasi IP Address pada Interface local, public dan Client selesai, servis Routing dan servis NAT selesai dan dikondisikan dapat mengakses internet.
7.      Selanjutnya adalah konfigurasi DHCP Server pada interface lan
Mikrotik juga menyediakan fungsi DHCP, untuk mengkonfigurasi DHCP Server dapat dilakukan dengan cara klik IP, klik DHCP Server, pada tampilan DHCP server klik tombol DHCP Setup untuk mengkonfigurasinya.
 










­­­Gambar 14. Tampilan DHCP Setup
8.      Langkah untuk konfigurasi DHCP adalah :
1)      Klik tombol DHCP Setup maka akan keluar tampilan seperti :
 












Gambar 15. Tampilan DHCP Setup
 







Gambar 16. DHCP address Space (Pemberian IP Untuk Client yang meminta servis DHCP nantinya), Klik Next
 







Gambar 17. Gateway pada DHCP Client, Klik Next
 






Gambar 18. DHCP Relay (Mengarahkan ke DHCP Server), Klik Next
 






Gambar 19. Address to Give Out, Klik Next
 






Gambar 20. Pengaturan DNS Server, Klik Next
 




Gambar 21. Pengaturan Lease Time, dimaksudkan batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server.Klik Next
2)      Konfigurasi DHCP selesai, selanjutnya mengetes servis DHCP.
9.      Selanjutnya konfigurasi Acess Point dengan cara :
1)      Reset access point dahulu untuk mengosongkan IP jikalau IP sudah dikonfigurasi
2)      Sambungkan radio AP pada Switch jaringan lokal
3)      Konfigurasi juga client untuk meminta servis DHCP.
4)      Buka kembali Router Mikrotik, klik IP, klik DHCP Server, Klik Leases untuk melihat apakah Radio AP sudah memperoleh servis DHCP Client atau belum. Perhatikan gambar :
 






Gambar 22. Status pada DHCP Server ketika terdapat 4 Client meminta servis DHCP
5)      Pada gambar di atas terlihat bahwa radio AP yang mempunyai nama default WAP610N meminta servis DHCP yang mendapatkan IP. DHCP 192.168.10.9 Dengan ini konfigurasi DHCP server dan Acess Point selesai





10.  Pratikum terakhir adalah mengkonfigurasi Hotspot, dimaksudkan untuk menyediakan layanan internet disuatu area tertentu. Langkahnya adalah :
1)      Masuk ke router mikrotik board
2)      Klik IP, Klik Hotspot
 








Gambar 23. Konfigurasi Hotspot
3)      Select Interface yang akan digunakan untuk hotspot, dan klik next
 







Gambar 24. Select Interface Hotspot
4)      Mensetting hotspot address dengan memasukan IP interface lan, klik Next
 




Gambar 25. Mengsett hotspot address for interface
5)      Memberikan batasan terhadap IP DHCP dan disisikan pada tampilan berikut IP address mulai dari IP. 192.168.10.2 – 192.168.10.254, Klik Next.
 




Gambar 26. Batasan IP DHCP Hotspot
6)      Pengaturan sertifikat, pilih None kemudian klik Next.



Gambar 27. Pemilihan sertifikat
7)      Setting SMTP Server, default saja, klik Next



Gambar 28. Setting SMTP


8)      Konfigurasi DNS Server, sesuaikan dengan perancangan jaringan diatas dimana disett 10.1.1.1 dan 10.1.1.5
 





Gambar 29. Setup DNS Server
9)      Konfigurasi DNS Name untuk hostspot yang dibuat, dikosongkan juga tidak berpengaruh, klik Next



Gambar 30. Setup DNS Name
10)  Klik OK dan Konfigurasi Hotspot selesai




Gambar 31. Konfigurasi Hotspot Slesai dengan sukses.


11.  Untuk menambah user baru dapat dilakukan dengan cara Klik IP, Klik Hotspot, dan pada User, klik tanda (+)
12.  Masukan nama user dan password, misal admin password 123 dengan profile default, kemudian klik OK. User-user maupun profile dapat dibuat dan disesuaikan dengan kebijakan para stakeholder.
 












Gambar 32. Konfigurasi user baru
13.  Seperti biasa, setelah dikonfigurasi sistem yang telah dibuat harus dilakukan pengujian dengan cara browsing, maka internet akan di redirect ke halaman login mikrotik seperti tampilan berikut ini :





Gambar 32. Halaman login
E. Kesimpulan
1.      MikroTik RouterOS™, merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya.
2.      MikroTik menyediakan banyak Tool atau Service sehingga selain sebagai router,   MikroTik  juga  bisa  dijadikan  sebagai  DHCP  Server,  Proxy  Server, RADIUS  Server,  DNS  Server,  VPN  Server dan Firewall.
3.      Dengan tool dan servis yang diberikan oleh Mikrotik Router Board konfigurasi administrasi jaringan dapat dipenuhi dan dilakukan dengan mudah, dengan kualitas yang tidak diragukan lagi kehandalan kinerja sistemnya.
4.      Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer).
5.      Mikrotik Router BOARD merupakan hardware (Router)  yang didesain oleh MikroTik.
6.      Mikrotik Router BOARD memiliki beragam seri dan interface yang disesuaikan dengan kebutuhan. Router BOARD menggunakan RouterOS sebagai software / sistem operasinya.
7.      MikroTik  juga  memiliki  fasilitas Hotspot, Hotspot adalah dimana suatu area terdapat sebuah jaringan yang dikelola dan dimanajemen dengan baik.
8.      Fasilitas  hotspot  pada  MikroTik  tidak  harus  berupa  WiFi,  tetapi  juga jaringan   kabel   bisa   dikonfigurasi   menjadi   seperti   layaknya   hotspot.   Setiap pengguna yang ingin login harus memasukkan user/password ketika pertama kali browsing, sehingga pada saat pengguna akan mengakses layanan internet akan di redirect ke halaman login. Apabila proses login yang dilakukan pengguna berhasil, maka izin akses akan diberikan kepada pengguna tersebut, yang sebelumnya telah terdaftar pada router.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar