Rabu, 01 Januari 2014

laporan pratikum4





LAPORAN 4

PRATIKUM INSTALLASI DAN JARINGAN KOMPUTER
NETMASK (LANJUTAN)




A. Teori Pendukung
Subnet mask adalah istilah yang mengacu kepada angka bine 32 bit yang digunakan utuk membedakan network identifier dan host identifier, menunjukan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan adalah sebagai berikut :
1.      Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
2.      Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada didalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja, baik subnet maskdefault (yang digunakan ketika emakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikostumisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supersubnet) harus dikonfihurasikan di dalam setiap node TCP/IP.\
Terdapat dua metode yang digunakan untuk mempresentasikan subnet mask, yaitu :
1.      Notasi Desimal Bertitik
2.      Notasi Panjang Prefix Jaringan.
Untuk beberapa alasan yang menyangkut pengembangan jaringan lokal yang memiliki keterbatasan jumlah IP Address, terutama pada kelas C, network administrator biasanya melakukan supernetting. Esensi dari supernetting adalah memindahkan garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian network yang dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian bit host. Address beberapa network menurut struktur baku digabung menjadi sebuah supernetwork. Cara ini menciptakan supernetwork yang merupakan gabungan dari beberapa network, sehingga menyebabkan jumlah maksumum host yang lebih banyak dalam network tersebut.
Suatu supernet didefinisikan dengan mengimplementasikan masking bit (subnet mask) kepada IP Address. Memiliki struktur yang terdiri dari 32 bit yang dibagi menjadi 4 segmen . Bit-bit dari IP yang “ditutupi” (masking) oleh bit-bit subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan dinterprestasikan sebagai network bit. Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking (on), sedangkan bit 0 tidak aktif (off). Sebagai contoh kasus, mari kita ambil satu IP address kelas C dengan nomor 192.168.1.16 ilustrasinya dapat dilihat pada tabel berikut :
192
168
5
16
11000000
10101000
00000101
00010000
IP Address
255
255
252
0
11111111
11111111
11111100
00000000
Subnet Mask (suppernet mask)
192
168
4
0
11000000
10101000
00000100
00000000
Network Address
192
168
7
255
11000000
10101000
00000111
11111111
Broadcast Address
Tabel 1. Contoh Pengalamatan IP Address
Dengan aturan standar, nomor network IP address ini adalah 192.168.5 dan nomor host adalah 16. Network tersebut dapat menampung nilai maksimum dari 254 host yang terhubung langsung. Misalkan pada address ini akan diimplementasikan subnet mask sebanyak 22 bit 255.255.255.252.0. Biner = 11111111.11111111.11111100.00000000.
Dengan demikian, 22 bit pertama dari suatu IP address yang dikenakan subnet mask tersebut akan dianggap sebagai network bit, sedangkan 10 bit selanjutnya adalah host id.
Bit yang seharusnya merupakan network bit pada subnet mask standar dijadikan menjadi host bit, dengan demikian menyebabkan penggabungan beberapa network menjadi supernet. Banyaknya network yag dapat digabung menjadi supernet dapat dihitung dengan rumus :
2n = 22 = 4. dimana n adalah bit yang diubah dari 0 menjadi 1
Sehingga rentang alamat network supernet yang terbentuk adalah :
192.168.4.0 s/d 192.168.7.255

B. Tujuan Pratikum
Setelah menjalani serangkaian kegiatan pratikum peserta pratikum diharapkan dapat :
1.        Memahami fungsi Supernet pada jaringan komputer
2.        Melakukan konfigurasi netmask untuk membentuk supernet.
C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dipergunakan dalam kegiatan pratikum kali ini adalah :
1.         PC
2.         LAN Card
3.         Switch
4.         Kabel Straigh-trought
D. Langkah kerja pratikum (Kelompok 3)
1.    Bentuk kelompok pratikum menjadi 4 kelompok, dan masing-masing kelompok akan membangun sebuah segmen jaringan.
2.    Sebuah kelompok terdiri dari 3 anggota kelompok
3.    Siapkan beberapa buah PC yang sudah terpasang NIC.
4.    Hubungkan dengan workstation dengan kabel straight melalui switch yang telah ditentukan persegmen sehingga masing-masing kelompok membentuk sebuah segmen jaringan tersendiri.
5.    Lakukan pengalamatan IP Address yang sudah ditentukan. pada kegiatan pratikum kali ini menggunakan IP segmen 4 (192.168.30.0).
6.    Pada percobaan pertama seluruh IP address didalam seluruh segmen menggunakan subnet mask 255.255.255.128
7.    Pada percobaan kedua seluruh IP address didalam seluruh segmen menggunakan subnet mask 255.255.255.0
8.    Pada percobaan pertama seluruh IP address didalam seluruh segmen menggunakan subnet mask 255.255.254.0
9.    Pada percobaan pertama seluruh IP address didalam seluruh segmen menggunakan subnet mask 255.255.252.0
10.    Konfigurasi IP Address pada masing-masing PC, seperti gambar dan perlakukan semua alamat dalam segmen dengan mask sesuai dengan nomor 6 s.d 9.

    11.Ketikan perintah ipconfig pada command promt untuk melihat informasi IP

17. Berilah netmask kepada seluruh IP address sesuai dengan nomor 6 s.d 9, kemudian uji koneksi ke seluruh jaringan, lalu tabuslasi kedalam tabel.

Tabulasi Percobaan.
No
Uji koneksi jaringan (ping)
Respon
dari
ke
1.
192.168.7.2/25
192.168.7.1/25
192.168.7.3/25
192.168.4.1/25
192.168.5.1/25
192.168.6.1/25
Reply from 192.168.7.1/25
Reply from 192.168.7.3/25
Request time out
Request time out
Request time out
2.
192.168.7.2/24
192.168.7.1/24
192.168.7.3/24
192.168.4.1/24
192.168.5.1/24
192.168.6.1/24
Reply from 192.168.7.1/24
Reply from 192.168.7.3/24
Request time out
Request time out
Request time out
3.
192.168.7.2/23
192.168.7.1/23
192.168.7.3/23
192.168.4.1/23
192.168.5.1/23
192.168.6.1/23
Reply from 192.168.7.1/23
Reply from 192.168.7.3/23
Request time out
Request time out
Reply from 192.168.6.1/23
4.
192.168.7.2/22
192.168.7.1/22
192.168.7.3/22
192.168.4.1/22
192.168.5.1/22
192.168.6.1/22
Reply from 192.168.7.1/22
Reply from 192.168.7.3/22
Reply from 192.168.4.1/22
Reply from 192.168.5.1/22
Reply from 192.168.6.1/22

Tabel 2. Hasil uji konektifitas dari 192.168.7.2 ke seluruh jaringan di seluruh segmen dengan masking yang berbeda sesuai dengan pengaturan no 6 s.d 9.





E. Analisis Pratikum
1.    Pada percobaan pertama lakukan konfigurasi netmask 255.255.255.128 pada seluruh alamat IP di seluruh segmen jaringan.
2.    Koneksivitas hanya terjadi pada satu segmen jaringan saja. Segmen A, B, C dan D hal ini dikarenakan rentang network pada masing-masing segmen adalah 254 host dimana dilakukan analisis seperti berikut :

192
168
7
2
11000000
10101000
00000111
00000010
IP Address
255
255
255
128
11111111
11111111
11111111
10000000
Subnet Mask (suppernet mask)
192
168
7
0
11000000
10101000
00000111
00000000
Network Address
192
168
7
127
11000000
10101000
00000111
01111111
Broadcast Address
Tabel 3. Analisis percobaan pertama
3.      Koneksivitas hanya terjadi pada satu segmen jaringan saja. Segmen A, B, C dan D hal ini dikarenakan rentang network pada masing-masing segmen adalah 254 host dimana dilakukan analisis seperti berikut :

192
168
7
2
11000000
10101000
00000111
00000010
IP Address
255
255
255
0
11111111
11111111
11111111
00000000
Subnet Mask (suppernet mask)
192
168
7
0
11000000
10101000
00000111
00000000
Network Address
192
168
7
255
11000000
10101000
00000111
11111111
Broadcast Address
Tabel 4. Analisis percobaan kedua
4.      Koneksivitas hanya terjadi pada dua segmen jaringan saja. Segmen A dan B saja lalu Segmen C dan D saja. Hal ini dikarenakan rentang network pada masing-masing segmen adalah 512 host dimana dilakukan analisis seperti berikut :

192
168
6
2
11000000
10101000
00000110
00000010
IP Address
255
255
254
0
11111111
11111111
11111110
00000000
Subnet Mask (suppernet mask)
192
168
6
0
11000000
10101000
00000110
00000000
Network Address
192
168
7
255
11000000
10101000
00000111
11111111
Broadcast Address
Tabel 4. Analisis percobaan ketiga
5.      Koneksivitas hanya terjadi pada seluruh segmen jaringan saja. Hal ini dikarenakan rentang network pada masing-masing segmen adalah 1024 host dimana dilakukan analisis seperti berikut :

192
168
4
2
11000000
10101000
00000100
00000010
IP Address
255
255
252
0
11111111
11111111
11111100
00000000
Subnet Mask (suppernet mask)
192
168
4
0
11000000
10101000
00000100
00000000
Network Address
192
168
7
255
11000000
10101000
00000111
11111111
Broadcast Address
Tabel 4. Analisis percobaan keempat

F. Kesimpulan Pratikum

1.    IP Address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat pada tiap-tiap komputer dalam jaringan.
2.    Subnet mask merupakan deretaan angka biner sebanyak 32 bit yang merupakan pembeda antara porsi network id dan host id dari sebuah IP address
3.    Secara keseluruhan netmask berfungsi untuk menentukan berapa banyak segmen jaringan yang akan diciptakan dan jumlah host pada setiap segmen jaringan
4.    Dengan menggunakan subnet mask, memanajemen pengalamatan IP terjadi dengan demikian secara tidak langsung telah menciptakan keamanan jaringan.
5.    Namun terdapat berbagai trouble pada saat pengalamatan IP address salah satunya mengenai kekurangan alamat host pada IP kelas tertentu, maka dari itu diperlukan teknik supernet.
6.    Supernet  adalah sebuah konsep diciptakan dalam menanggapi kekurangan dari sistem “classful” untuk menangani internet protocol (IP) addresses didistribusikan ke dalam pools of pre-defined size yang dikenal sebagai blok.
7.    Supernetting ini memungkinkan organisasi untuk menyesuaikan ukuran jaringan mereka dan mengurangi kebutuhan peralatan routing jaringan dengan menjumlahkan rute yang terpisah.
8.    Supernetting supernet dapat dihitung dengan rumus :
2n = 22 = 4. dimana n adalah bit yang diubah dari 0 menjadi 1
G. Evaluasi
1.    Apa yang dimaksud dengan supernet ?
2.    Bagaimana cara mengimplementasikan teknik supernet untuk menggabung beberapa network ? Misalkan network yang digabung adalah kelas C.
3.    Diketahui sebuah alamat IP. 200.100.200.100/21.
Tentukan :
a.       Subnetmask
b.      Network Address
c.       Broadcast Address
d.      Apabila alamat tersebut merupakan sebuah alamat host pada sebuah supernet, buat rincian supernetnya !
Jawab.
1.      Supernet  adalah sebuah konsep diciptakan dalam menanggapi kekurangan dari sistem “classful” untuk menangani internet protocol (IP) addresses didistribusikan ke dalam pools of pre-defined size yang dikenal sebagai blok. Supernetting ini memungkinkan organisasi untuk menyesuaikan ukuran jaringan mereka dan mengurangi kebutuhan peralatan routing jaringan dengan menjumlahkan rute yang terpisah.
2.      Pada IP Kelas C garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari suatu IP Address dipisahkan. Beberapa bit dari bagian network yang dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian bit host. Address beberapa network menurut struktur baku digabung menjadi sebuah supernetwork. Cara ini menciptakan supernetwork yang merupakan gabungan dari beberapa network, sehingga menyebabkan jumlah maksumum host yang lebih banyak dalam network tersebut.
3.      Diketahui IP address 200.100.200.100/21

200
100
200
100
11001000
01100100
11001000
01100100
IP Address
255
255
248
0
11111111
11111111
11111000
00000000
Subnet Mask (suppernet mask)
200
100
200
0
11001000
01100100
11001000
00000000
Network Address
192
168
207
255
11000000
10101000
11001111
11111111
Broadcast Address
192
168
200
1
11000000
10101000
11001000
00000001
Range Host Valid (IP Pertama)
192
168
207
254
11000000
10101000
11001111
11111110
Range Host Valid (IP Terakhir)

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar