LAPORAN 4
PRATIKUM INSTALLASI
DAN JARINGAN KOMPUTER
NETMASK (LANJUTAN)
A. Teori Pendukung
Subnet
mask adalah istilah yang mengacu kepada angka bine 32 bit yang digunakan utuk
membedakan network identifier dan host identifier, menunjukan letak suatu host,
apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan
adalah sebagai berikut :
1.
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network
identifier diset ke nilai 1.
2.
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset
ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan
yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada didalam
sebuah jaringan dengan satu segmen saja, baik subnet maskdefault (yang
digunakan ketika emakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask
yang dikostumisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau
supersubnet) harus dikonfihurasikan di dalam setiap node TCP/IP.\
Terdapat dua metode yang digunakan
untuk mempresentasikan subnet mask, yaitu :
1.
Notasi Desimal Bertitik
2.
Notasi Panjang Prefix Jaringan.
Untuk
beberapa alasan yang menyangkut pengembangan jaringan lokal yang memiliki
keterbatasan jumlah IP Address, terutama pada kelas C, network administrator biasanya
melakukan supernetting. Esensi dari supernetting adalah memindahkan garis pemisah antara bagian network dan bagian host
dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian network yang dialokasikan
menjadi bit tambahan pada bagian bit host. Address beberapa network menurut
struktur baku digabung menjadi sebuah supernetwork. Cara ini menciptakan
supernetwork yang merupakan gabungan dari beberapa network, sehingga
menyebabkan jumlah maksumum host yang lebih banyak dalam network tersebut.
Suatu
supernet didefinisikan dengan mengimplementasikan masking bit (subnet mask)
kepada IP Address. Memiliki struktur yang terdiri dari 32 bit yang dibagi
menjadi 4 segmen . Bit-bit dari IP yang “ditutupi” (masking) oleh bit-bit
subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan dinterprestasikan sebagai network
bit. Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking (on), sedangkan bit 0
tidak aktif (off). Sebagai contoh kasus, mari kita ambil satu IP address kelas
C dengan nomor 192.168.1.16 ilustrasinya dapat dilihat pada tabel berikut :
192
|
168
|
5
|
16
|
11000000
|
10101000
|
00000101
|
00010000
|
IP
Address
|
|||
255
|
255
|
252
|
0
|
11111111
|
11111111
|
11111100
|
00000000
|
Subnet
Mask (suppernet mask)
|
|||
192
|
168
|
4
|
0
|
11000000
|
10101000
|
00000100
|
00000000
|
Network
Address
|
|||
192
|
168
|
7
|
255
|
11000000
|
10101000
|
00000111
|
11111111
|
Broadcast
Address
|
Tabel 1.
Contoh Pengalamatan IP Address
Dengan
aturan standar, nomor network IP address ini adalah 192.168.5 dan nomor host
adalah 16. Network tersebut dapat menampung nilai maksimum dari 254 host yang
terhubung langsung. Misalkan pada address ini akan diimplementasikan subnet
mask sebanyak 22 bit 255.255.255.252.0. Biner =
11111111.11111111.11111100.00000000.
Dengan
demikian, 22 bit pertama dari suatu IP address yang dikenakan subnet mask
tersebut akan dianggap sebagai network bit, sedangkan 10 bit selanjutnya adalah
host id.
Bit yang
seharusnya merupakan network bit pada subnet mask standar dijadikan menjadi
host bit, dengan demikian menyebabkan penggabungan beberapa network menjadi
supernet. Banyaknya network yag dapat digabung menjadi supernet dapat dihitung
dengan rumus :
2n
= 22 = 4. dimana n adalah bit yang diubah dari 0 menjadi 1
Sehingga rentang alamat network
supernet yang terbentuk adalah :
192.168.4.0
s/d 192.168.7.255
B. Tujuan Pratikum
Setelah menjalani serangkaian kegiatan
pratikum peserta pratikum diharapkan dapat :
1.
Memahami fungsi Supernet pada jaringan
komputer
2.
Melakukan konfigurasi netmask untuk membentuk supernet.
C. Alat dan Bahan
Alat
dan bahan yang dipergunakan dalam kegiatan pratikum kali ini adalah :
1.
PC
2.
LAN Card
3.
Switch
4.
Kabel Straigh-trought
D. Langkah kerja pratikum (Kelompok
3)
1. Bentuk
kelompok pratikum menjadi 4 kelompok, dan masing-masing kelompok akan membangun
sebuah segmen jaringan.
2. Sebuah
kelompok terdiri dari 3 anggota kelompok
3. Siapkan
beberapa buah PC yang sudah terpasang NIC.
4. Hubungkan
dengan workstation dengan kabel straight melalui switch yang telah ditentukan
persegmen sehingga masing-masing kelompok membentuk sebuah segmen jaringan
tersendiri.
5. Lakukan
pengalamatan IP Address yang sudah ditentukan. pada kegiatan pratikum kali ini
menggunakan IP segmen 4 (192.168.30.0).
6. Pada
percobaan pertama seluruh IP address didalam seluruh segmen menggunakan subnet
mask 255.255.255.128
7. Pada
percobaan kedua seluruh IP address didalam seluruh segmen menggunakan subnet
mask 255.255.255.0
8. Pada
percobaan pertama seluruh IP address didalam seluruh segmen menggunakan subnet
mask 255.255.254.0
9. Pada
percobaan pertama seluruh IP address didalam seluruh segmen menggunakan subnet
mask 255.255.252.0
10. Konfigurasi
IP Address pada masing-masing PC, seperti gambar dan perlakukan semua alamat
dalam segmen dengan mask sesuai dengan nomor 6 s.d 9.
11.Ketikan perintah ipconfig pada command promt untuk melihat informasi IP
17. Berilah netmask kepada seluruh IP
address sesuai dengan nomor 6 s.d 9, kemudian uji koneksi ke seluruh jaringan,
lalu tabuslasi kedalam tabel.
Tabulasi
Percobaan.
No
|
Uji koneksi jaringan (ping)
|
Respon
|
|
dari
|
ke
|
||
1.
|
192.168.7.2/25
|
192.168.7.1/25
192.168.7.3/25
192.168.4.1/25
192.168.5.1/25
192.168.6.1/25
|
Reply from 192.168.7.1/25
Reply from 192.168.7.3/25
Request time out
Request time out
Request time out
|
2.
|
192.168.7.2/24
|
192.168.7.1/24
192.168.7.3/24
192.168.4.1/24
192.168.5.1/24
192.168.6.1/24
|
Reply from 192.168.7.1/24
Reply from 192.168.7.3/24
Request time out
Request time out
Request time out
|
3.
|
192.168.7.2/23
|
192.168.7.1/23
192.168.7.3/23
192.168.4.1/23
192.168.5.1/23
192.168.6.1/23
|
Reply from 192.168.7.1/23
Reply from 192.168.7.3/23
Request time out
Request time out
Reply from 192.168.6.1/23
|
4.
|
192.168.7.2/22
|
192.168.7.1/22
192.168.7.3/22
192.168.4.1/22
192.168.5.1/22
192.168.6.1/22
|
Reply from 192.168.7.1/22
Reply from 192.168.7.3/22
Reply from 192.168.4.1/22
Reply from 192.168.5.1/22
Reply from 192.168.6.1/22
|
Tabel 2. Hasil uji konektifitas dari 192.168.7.2 ke
seluruh jaringan di seluruh segmen dengan masking yang berbeda sesuai dengan
pengaturan no 6 s.d 9.
E. Analisis Pratikum
1. Pada
percobaan pertama lakukan konfigurasi netmask 255.255.255.128 pada seluruh
alamat IP di seluruh segmen jaringan.
2. Koneksivitas
hanya terjadi pada satu segmen jaringan saja. Segmen A, B, C dan D hal ini dikarenakan
rentang network pada masing-masing segmen adalah 254 host dimana dilakukan
analisis seperti berikut :
192
|
168
|
7
|
2
|
11000000
|
10101000
|
00000111
|
00000010
|
IP Address
|
|||
255
|
255
|
255
|
128
|
11111111
|
11111111
|
11111111
|
10000000
|
Subnet Mask (suppernet mask)
|
|||
192
|
168
|
7
|
0
|
11000000
|
10101000
|
00000111
|
00000000
|
Network Address
|
|||
192
|
168
|
7
|
127
|
11000000
|
10101000
|
00000111
|
01111111
|
Broadcast Address
|
Tabel 3. Analisis percobaan pertama
3. Koneksivitas
hanya terjadi pada satu segmen jaringan saja. Segmen A, B, C dan D hal ini
dikarenakan rentang network pada masing-masing segmen adalah 254 host dimana
dilakukan analisis seperti berikut :
192
|
168
|
7
|
2
|
11000000
|
10101000
|
00000111
|
00000010
|
IP Address
|
|||
255
|
255
|
255
|
0
|
11111111
|
11111111
|
11111111
|
00000000
|
Subnet Mask (suppernet mask)
|
|||
192
|
168
|
7
|
0
|
11000000
|
10101000
|
00000111
|
00000000
|
Network Address
|
|||
192
|
168
|
7
|
255
|
11000000
|
10101000
|
00000111
|
11111111
|
Broadcast Address
|
Tabel 4. Analisis percobaan kedua
4. Koneksivitas
hanya terjadi pada dua segmen jaringan saja. Segmen A dan B saja lalu Segmen C
dan D saja. Hal ini dikarenakan rentang network pada masing-masing segmen
adalah 512 host dimana dilakukan analisis seperti berikut :
192
|
168
|
6
|
2
|
11000000
|
10101000
|
00000110
|
00000010
|
IP Address
|
|||
255
|
255
|
254
|
0
|
11111111
|
11111111
|
11111110
|
00000000
|
Subnet Mask (suppernet mask)
|
|||
192
|
168
|
6
|
0
|
11000000
|
10101000
|
00000110
|
00000000
|
Network Address
|
|||
192
|
168
|
7
|
255
|
11000000
|
10101000
|
00000111
|
11111111
|
Broadcast Address
|
Tabel 4. Analisis percobaan ketiga
5. Koneksivitas
hanya terjadi pada seluruh segmen jaringan saja. Hal ini dikarenakan rentang
network pada masing-masing segmen adalah 1024 host dimana dilakukan analisis
seperti berikut :
192
|
168
|
4
|
2
|
11000000
|
10101000
|
00000100
|
00000010
|
IP Address
|
|||
255
|
255
|
252
|
0
|
11111111
|
11111111
|
11111100
|
00000000
|
Subnet Mask (suppernet mask)
|
|||
192
|
168
|
4
|
0
|
11000000
|
10101000
|
00000100
|
00000000
|
Network Address
|
|||
192
|
168
|
7
|
255
|
11000000
|
10101000
|
00000111
|
11111111
|
Broadcast Address
|
Tabel 4. Analisis percobaan keempat
F. Kesimpulan
Pratikum
1. IP
Address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat pada tiap-tiap
komputer dalam jaringan.
2. Subnet
mask merupakan deretaan angka biner sebanyak 32 bit yang merupakan pembeda
antara porsi network id dan host id dari sebuah IP address
3. Secara
keseluruhan netmask berfungsi untuk menentukan berapa banyak segmen jaringan
yang akan diciptakan dan jumlah host pada setiap segmen jaringan
4. Dengan
menggunakan subnet mask, memanajemen pengalamatan IP terjadi dengan demikian
secara tidak langsung telah menciptakan keamanan jaringan.
5. Namun
terdapat berbagai trouble pada saat pengalamatan IP address salah satunya
mengenai kekurangan alamat host pada IP kelas tertentu, maka dari itu
diperlukan teknik supernet.
6. Supernet adalah sebuah konsep diciptakan
dalam menanggapi kekurangan dari sistem “classful” untuk
menangani internet protocol (IP) addresses didistribusikan ke dalam
pools of pre-defined size yang dikenal sebagai blok.
7. Supernetting ini memungkinkan organisasi untuk
menyesuaikan ukuran jaringan mereka dan mengurangi kebutuhan peralatan routing
jaringan dengan menjumlahkan rute yang terpisah.
8.
Supernetting
supernet dapat dihitung dengan rumus :
2n = 22 = 4.
dimana n adalah bit yang diubah dari 0 menjadi 1
G. Evaluasi
1. Apa
yang dimaksud dengan supernet ?
2. Bagaimana
cara mengimplementasikan teknik supernet untuk menggabung beberapa network ?
Misalkan network yang digabung adalah kelas C.
3. Diketahui
sebuah alamat IP. 200.100.200.100/21.
Tentukan :
a. Subnetmask
b. Network
Address
c. Broadcast
Address
d. Apabila
alamat tersebut merupakan sebuah alamat host pada sebuah supernet, buat rincian
supernetnya !
Jawab.
1.
Supernet
adalah sebuah konsep diciptakan dalam menanggapi kekurangan dari sistem
“classful” untuk menangani internet protocol (IP) addresses
didistribusikan ke dalam pools of pre-defined size yang dikenal sebagai blok.
Supernetting ini memungkinkan organisasi untuk menyesuaikan ukuran jaringan
mereka dan mengurangi kebutuhan peralatan routing jaringan dengan menjumlahkan
rute yang terpisah.
2.
Pada IP Kelas C garis pemisah antara bagian network dan
bagian host dari suatu IP Address dipisahkan. Beberapa bit dari bagian network
yang dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian bit host. Address beberapa
network menurut struktur baku digabung menjadi sebuah supernetwork. Cara ini
menciptakan supernetwork yang merupakan gabungan dari beberapa network,
sehingga menyebabkan jumlah maksumum host yang lebih banyak dalam network
tersebut.
3.
Diketahui IP address 200.100.200.100/21
200
|
100
|
200
|
100
|
11001000
|
01100100
|
11001000
|
01100100
|
IP Address
|
|||
255
|
255
|
248
|
0
|
11111111
|
11111111
|
11111000
|
00000000
|
Subnet Mask (suppernet mask)
|
|||
200
|
100
|
200
|
0
|
11001000
|
01100100
|
11001000
|
00000000
|
Network Address
|
|||
192
|
168
|
207
|
255
|
11000000
|
10101000
|
11001111
|
11111111
|
Broadcast Address
|
|||
192
|
168
|
200
|
1
|
11000000
|
10101000
|
11001000
|
00000001
|
Range Host Valid (IP Pertama)
|
|||
192
|
168
|
207
|
254
|
11000000
|
10101000
|
11001111
|
11111110
|
Range Host Valid (IP Terakhir)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar