Rabu, 01 Januari 2014

LAPORANPRATIKUM 7



LAPORANPRATIKUM 7
PRATIKUM INSTALLASI DAN JARINGAN KOMPUTER
WIRELESS LAN


A. Teori Pendukung
1.  Jaringan Wireless LAN
Jaringan wireless atau wireless network adalah sekumpulan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya. Dengan cara seperti ini, terbentuklah sebuah jaringan komputer dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya.
Wireless dan LAN pada dasarnya sama-sama merupakan jaringan komputer yang saling terhubung satu sama lain. Hal yang membedakan adalah media jalur lintas data yang dipakai. LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data, sedangkan wireless memakai media gelombang radio/udara. Penerapan dari aplikasi jaringan nirkabel (wireless network) ini antara lain adalah jaringan nirkebel di perusahaan atau mobile communication seperti HT dan handphone
Sebenarnya, Wireless LAN (Local Area Network) sama dengan jaringan Local Area Network yang biasa kita lihat. Namun, untuk menghubungkan antara node device antarclient menggunakan media wireless, terdapat chanel frekuensi dan SSID yang unik untuk menunjukkan identitas dari wireless device tersebut. 
2.         Mode pada Wireles LAN
Berbeda dengan LAN konvensional (kabel), wireless LAN hanya terbagi ke dalam dua mode pemasangan (instalasi), yaitu mode add hoc dan infrastruktur. Komunikasi add hoc merupakan sambungan komunikasi langsung antara masing-masing komputer atau laptop dengan menggunakan media wireless. 
Pemakaian mode ini sama seperti hubungan komunikasi point to multi point pada jaringan LAN konvensional. Setiap PC atau laptop yang akan disambungkan dengan mode add hoc, harus memiliki SSID sebagai identitas dari PC. SSID ini akan digunakan untuk komunikasi dengan yang lainnya.
Dalam komunikasi add hoc, tidak diperlukan access point untuk dapat saling berhubungan. Setiap host hanya perlu memiliki transceiver dan receiver wireless untuk berkomunikasi secara langsung.  
Mode kedua adalah komuniksai infrastruktur. Mode ini memerlukan sebuah access point untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point berfungsi untuk mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu di suatu area.
Mode infrastruktur ini mampu diperluas lagi menjadi jaringan wireless LAN yang lebih besar dan kompleks dengan menambahkan beberapa access point pada titik-titik tertentu. Wireless LAN dibutuhkan saat sebuah LAN konvensional tidak dapat lagi dikembangkan karena berbagai alasan. Contohnya adalah sulitnya mengembangkan model LAN konvensional karena terbatasnya tempat, ruang, dan lain-lain.
3.         Komponen WLAN
Diperlukan empat komponen utama yang harus disediakan untuk mengembangkan sebuah mode WLAN.
3.1  Access Point
Access Point akan menjadi pusat komunikasi antara PC ke ISP atau dari kantor cabang ke kantor pusat bila yang dikembangkan milik sebuah korporasi pribadi. Komponen ini mempunyai fungsi sebagai konverter sinyal radio yang dikirimkan menjadi sinyal digital melalui perangkat WLAN lainnya. Setelah itu, akan dikonversikan kembali menjadi sinyal radio oleh receiver.
3.2  Wireless LAN Interface
Komponen ini biasanya termasuk alat tambahan yang dipasangkan pada PC atau laptop. Tapi, di beberapa produk laptop tertentu, biasanya interface ini sudah dipasangkan pada saat pembeliannya. Interface juga dapat diperjualbelikan dengan bebas di pasaran dengan harga bermacam-macam dan disebut Wireless LAN Adaptor USB.
3.3  Mobile atau Desktop PC
Komponen ini merupakan perangkat akses untuk pengguna (user) dan harus sudah terpasang media Wireless LAN Interface (dalam bentuk PCI atau USB). 

3.4 Antena Eksternal
 Antena ini digunakan untuk lebih menguatkan daya pancar. Antena eksternal dapat dirakit sendiri oleh client (user), misalnya antena kaleng.
4.         Mengenal Jaringan Wireless
Jaringan wireless pada dasarnya adalah sebuah sistem yang dibuat untuk menghubungkan perangkat komputer satu dengan komputer lainnya dalam sebuah kawasan tertentu. Teknologi ini muncul seiring dengan kemajuan manusia dalam bidang komputer, yang pada awalnya dibuat dengan maksud untuk mengintegrasikan semua perangkat komputer yang berada dalam sebuah lokasi.
Jaringan wireless ini prinsip kerjanya menyerupai sistem teknologi jaringan berbasis kabel yang sudah dikenal sejak tahun 80an. Namun, seiring dengan penemuan manusia di berbagai bidang teknologi, menyebabkan sistem jaringan berbasis kabel tersebut mulai ditinggalkan.
Hal ini dilakukan karena sistem lama tersebut memiliki banyak keterbatasan. Diantaranya adalah nilai biaya yang harus dikeluarkan untuk menciptakan sistem jaringan kabel cukup besar jika dibandingkan dengan sistem jaringan wireless. Selain itu, sistem jaringan berbasis kabel dinilai kurang praktis karena masih mengandalkan kabel.
Dari beberapa kelemahan inilah kemudian muncul pemikiran untuk menciptakan sebuah sistem jaringan komputer yang memberikan kepraktisan serta lebih murah dari sisi nilai investasi yang harus dikeluarkan. Selain itu, penggunaan sistem wireless oleh suatu institusi dinilai akan mampu meningkatkan status sosial instansi tersebut dibanding jika mereka masih menggunakan sistem jaringan berbasis kabel. itulah mengapa, pada saat ini mulai banyak institusi yang mulai menggunakan sistem teknologi tanpa kabel yang dikenal dengan sebutan wireledd Fidelity atau WiDi. Selain itu, pada saat ini fasilitas intenet gratis yang berbasis jaringan wireless ini demikian mudah ditemui pada kawasan yang disebut hostpot area. Di tempat ini, semua orang dengan bantuan perangkat yang dilengkapi dengan fasilitas wifi, bisa menikmati layanan internet tanpa perlu menghubungkan dengan perangkat tertentu seperti modem atau jaringan kabel.
Fasilitas yang disebut hotspot area ini kini semakin banyak dijumpai. Mulai dari pusat perbelanjaan, restoran, perpustakaan cafe atau juga di lembaga pendidikan maupun kantor pemerintah sudah banyak dijumpai fasilitas hotspot ini. Hal ini dilakukan sebagai wujud pelayanan atau juga untuk menarik minat masyarakat berkunjung ke tempat tersebut.
5.         Jenis Konfigurasi Jaringan Wireless
Secara umum, sistem jaringan wireless ini dibuat dengan menggunakan dus sistem. Kedua sistem tersebut adalah :
5.1     Sistem berbasis Ad-Hoc
Pada sistem ini, proses penghubungan setiap perangkat komputer terjadi secara langsung tanpa melewati perangkat penghubung lain. Proses ini bisa terjadi dengan catatan sinyal dari perangkat yang berfungsi sebagai acces point bisa ditangkap dengan baik oleh perangkat komputer lain yang terdapat pada jaringan ini.
5.2  Sistem berbasis Infrastruktur
Sistem ini pada dasarnya masih memanfaatkan konsep jaringan berbaasis kabel. Hanya saja, jaringan kabel ini akan terhubung pada perangkat acces point yang selanjutnya akan mengubahnya menjadi sinyal yang akan ditangkap oleh perangkat komputer yang ada di jarngan tersebut.
B. Tujuan Pratikum
Setelah menjalani serangkaian kegiatan pratikum peserta pratikum diharapkan dapat :
1.        Mengenal dan Memahami WLAN
2.        Mengenal dan Memahami Mode jaringan yang ada pada WLAN
3.        Mengenal Perangkat-perangkat WLAN
4.        Melakukan Konfigurasi WLAN



C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dipergunakan dalam kegiatan pratikum kali ini adalah :
1.         PC dengan OS Windows XP (PC Client)
2.         Wireless Router (Linksys WRT54G)
3.         Wireless Linksys AP (WAP610N)
4.         Wireless USB Adapter
5.         LAN Card
6.         Switch
7.         Kabel Straigh-trought
8.         Layanan Internet
D. Langkah kerja pratikum
Pratikum kali ini akan membahas penggunaan WLAN, namun untuk itu sebelumnya bangun jaringan seperti berikut :
 














Gambar 1. Desain jaringan yang akan dikonfigurasi
1.    Pertama-tama konfigurasi WLAN Router dengan cara sambungkan WLAN Router dengan sebuah PC Client dengan menggunakan kabel Straight. Studi kasus IP default untuk tipe Wireless Router (Linksys WRT54G) adalah 192.168.1.1 dengan username admin dan password admin. Jika diketahui IP address WLAN tidak bisa diakses maka reset dahulu WLAN tersebut.


2.    Konfigurasi IP Client (harus 1 network dengan WLAN Router)
 












Gambar 2. Konfigurasi IP Client
3.    Buka browser pada Client lalu panggil WLAN dengan IP 192.168.1.1
 







Gambar 3. Pemanggilan WLAN melalui jendela browser




4.    Konfigurasi wireless pada tampilan berikut :
IP address 192.168.189.14 Mask 255.255.255.192 GW 192.168.189.1
 








Gambar 4. Tampilan konfigurasi wireless
5.    Konfigurasi juga DHCP yang terletak pada pengaturan dibawahnya, klik Save
DHCP : Enable, Starting DHCP IP 192.168.1.100 – 192.168.1.50/24
 








Gambar 5. Konfigurasi DHCP
6.    Konfigurasi Basic Wireless Security dengan pengaturan seperti berikut :
 













Gambar 6. Konfigurasi WLAN Security
7.    Konfigurasi WLAN Router selesai, sambungkan kabel dari WLAN ke Switch yang terhubung ke Router 192.168.189.1, lalu uji koneksi dengan tes browsing
 








Gambar 6. Test Browsing

8.    Konfigurasi AP Client Linksys (WAP610N) ke WLAN dengan cara reset dahulu AP Client lalu hubungkan ke interface WLAN dengan menggunakan kabel Straight, dengan begitu AP client akan meminta servis DHCP, secara default AP Linksys (WAP610N) tidak mempunyai IP address dengan username kosong password admin. Setelah dihubungkan masuk kembali ke WLAN pada bagian setup lalu klik tombol DHCP Client Table maka akan tertera tampilan seperti :
 








Gambar 7. DHCP Status
 






Gambar 8. DHCP Table



9.    AP Client telah mempunyai IP dari service DHCP WLAN, Akses AP Client dari PC Client dengan membuka browser dan masukan IP yang tertera pada DHCP table tersebut, dan ubah menjadi IP Static dengan IP 192.168.1.2 dengan gw IP WLAN 192.168.1.1, kemudian Save Seting.
 







Gambar 9. Konfigurasi IP AP Client menjadi IP Static
10.    Selanjutnya adalah konfigurasi IP Client dengan Wireless USB adapter, install driver WLAN USB Adapter dari posisi PC Client, setlah selesai buka sistem WLAN USB, klik site survey maka akan tertera semua signal diarea itu :
 







Gambar 10. Site Survey Signal WLAN USB adapter
11.    Kelompok4 adalah nama dari SSID WLAN Router dan Linksys adalah SSID AP Client, klik Kelompok4 lalu klik connect, maka secara otomatis WLAN USB adapter akan meminta servis DHCP kepada WLAN Router. Check pada System Setup WLAN Router pada bagian Status, lalu DHCP tables, maka akan keluar tampilan seperti :
 





Gambar 11. Servis DHCP Server ke Client
            Keterangan :
a.       WAP610N adalah nama dari AP Client
b.      Pc-15 xx adalah nama dari client yang menggunakan WLAN USB adapter
12.    WLAN USB adapter telah mendapatkan IP dari WLAN Router, untuk selanjutnya lakukan tes koneksi namun terlebih dahulu disable local area connection agar dapat mengetahui bahwa alamat untuk melakukan koneksi adalah alamat yang benar-benar dari WLAN USB adapter.
 






Gambar 12. Disable LAN connection
13.  Tes koneksi dengan browser
 










Gambar 13. Testing koneksi internet
14.  Jika diperlukan pendokumentasian routing klik Routing Table Entry List pada System setup WLAN Router.
 










Gambar 14. Routing Table
E. Kesimpulan
Wireless LAN (Local Area Network) sebenarnya sama dengan jaringan Local Area Network yang biasa kita lihat. Namun, untuk menghubungkan antara node device antar client menggunakan media nirkabel / wireless, terdapat chanel frekuensi dan SSID yang unik untuk menunjukkan identitas dari wireless device tersebut. Jaringan wireless mempunyai dua mode konfigurasi yaitu ad-hoc dan infrastruktur. Pada mode ad-hoc berkomunikasi hanya dengan menggunakan wireless recive dan transmite, sedangkan jaringan infrastruktur melibatkan jaringan kabel untuk berkomuunikasi disamping menggunakan jaringan wireless.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar