LAPORANPRATIKUM 7
PRATIKUM
INSTALLASI DAN JARINGAN KOMPUTER
WIRELESS
LAN
A. Teori Pendukung
1. Jaringan Wireless LAN
Jaringan wireless atau wireless network adalah
sekumpulan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya. Dengan
cara seperti ini, terbentuklah sebuah jaringan komputer dengan menggunakan
media udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya.
Wireless
dan LAN pada dasarnya sama-sama merupakan jaringan komputer yang saling
terhubung satu sama lain. Hal yang membedakan adalah media jalur lintas data
yang dipakai. LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data,
sedangkan wireless memakai media gelombang radio/udara. Penerapan dari
aplikasi jaringan nirkabel (wireless network) ini antara lain adalah
jaringan nirkebel di perusahaan atau mobile communication seperti HT dan
handphone.
Sebenarnya,
Wireless LAN (Local Area Network) sama dengan jaringan Local Area
Network yang biasa kita lihat. Namun, untuk menghubungkan antara node
device antarclient menggunakan media wireless, terdapat chanel frekuensi
dan SSID yang unik untuk menunjukkan identitas dari wireless device
tersebut.
2.
Mode
pada Wireles LAN
Berbeda
dengan LAN konvensional (kabel), wireless LAN hanya terbagi ke dalam dua mode
pemasangan (instalasi), yaitu mode add hoc dan infrastruktur. Komunikasi
add hoc merupakan sambungan komunikasi langsung antara masing-masing
komputer atau laptop dengan menggunakan media wireless.
Pemakaian
mode ini sama seperti hubungan komunikasi point to multi point pada
jaringan LAN konvensional. Setiap PC atau laptop yang akan disambungkan dengan
mode add hoc, harus memiliki SSID sebagai identitas dari PC. SSID
ini akan digunakan untuk komunikasi dengan yang lainnya.
Dalam
komunikasi add hoc, tidak diperlukan access point untuk dapat
saling berhubungan. Setiap host hanya perlu memiliki transceiver dan receiver
wireless untuk berkomunikasi secara langsung.
Mode
kedua adalah komuniksai infrastruktur. Mode ini memerlukan sebuah access
point untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access
point berfungsi untuk mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan
tertentu di suatu area.
Mode
infrastruktur ini mampu diperluas lagi menjadi jaringan wireless LAN yang lebih
besar dan kompleks dengan menambahkan beberapa access point pada
titik-titik tertentu. Wireless LAN dibutuhkan saat sebuah LAN konvensional
tidak dapat lagi dikembangkan karena berbagai alasan. Contohnya adalah sulitnya
mengembangkan model LAN konvensional karena terbatasnya tempat, ruang, dan
lain-lain.
3.
Komponen
WLAN
Diperlukan
empat komponen utama yang harus disediakan untuk mengembangkan sebuah mode
WLAN.
3.1 Access Point
Access
Point akan
menjadi pusat komunikasi antara PC ke ISP atau dari kantor cabang ke kantor
pusat bila yang dikembangkan milik sebuah korporasi pribadi. Komponen ini
mempunyai fungsi sebagai konverter sinyal radio yang dikirimkan menjadi sinyal
digital melalui perangkat WLAN lainnya. Setelah itu, akan dikonversikan kembali
menjadi sinyal radio oleh receiver.
3.2 Wireless LAN Interface
Komponen
ini biasanya termasuk alat tambahan yang dipasangkan pada PC atau laptop. Tapi,
di beberapa produk laptop tertentu, biasanya interface ini sudah
dipasangkan pada saat pembeliannya. Interface juga dapat
diperjualbelikan dengan bebas di pasaran dengan harga bermacam-macam dan
disebut Wireless LAN Adaptor USB.
3.3 Mobile atau Desktop PC
Komponen
ini merupakan perangkat akses untuk pengguna (user) dan harus sudah
terpasang media Wireless LAN Interface (dalam bentuk PCI atau USB).
3.4 Antena Eksternal
Antena ini digunakan untuk lebih menguatkan
daya pancar. Antena eksternal dapat dirakit sendiri oleh client (user),
misalnya antena kaleng.
4.
Mengenal
Jaringan Wireless
Jaringan wireless pada dasarnya adalah sebuah sistem yang dibuat untuk
menghubungkan perangkat komputer satu dengan komputer lainnya dalam sebuah
kawasan tertentu. Teknologi ini muncul seiring dengan kemajuan manusia dalam
bidang komputer, yang pada awalnya dibuat dengan maksud untuk mengintegrasikan
semua perangkat komputer yang berada dalam sebuah lokasi.
Jaringan
wireless ini prinsip kerjanya menyerupai sistem teknologi jaringan berbasis
kabel yang sudah dikenal sejak tahun 80an. Namun, seiring dengan penemuan
manusia di berbagai bidang teknologi, menyebabkan sistem jaringan berbasis
kabel tersebut mulai ditinggalkan.
Hal
ini dilakukan karena sistem lama tersebut memiliki banyak keterbatasan.
Diantaranya adalah nilai biaya yang harus dikeluarkan untuk menciptakan sistem
jaringan kabel cukup besar jika dibandingkan dengan sistem jaringan wireless.
Selain itu, sistem jaringan berbasis kabel dinilai kurang praktis karena masih
mengandalkan kabel.
Dari
beberapa kelemahan inilah kemudian muncul pemikiran untuk menciptakan sebuah
sistem jaringan komputer yang memberikan kepraktisan serta lebih murah dari
sisi nilai investasi yang harus dikeluarkan. Selain itu, penggunaan sistem
wireless oleh suatu institusi dinilai akan mampu meningkatkan status sosial
instansi tersebut dibanding jika mereka masih menggunakan sistem jaringan
berbasis kabel. itulah mengapa, pada saat ini mulai banyak institusi yang mulai
menggunakan sistem teknologi tanpa kabel yang dikenal dengan sebutan wireledd
Fidelity atau WiDi. Selain itu, pada saat ini fasilitas intenet gratis yang
berbasis jaringan wireless ini demikian mudah ditemui pada kawasan yang disebut
hostpot area. Di tempat ini, semua orang dengan bantuan perangkat yang
dilengkapi dengan fasilitas wifi, bisa menikmati layanan internet tanpa perlu menghubungkan
dengan perangkat tertentu seperti modem atau jaringan kabel.
Fasilitas
yang disebut hotspot area ini kini semakin banyak dijumpai. Mulai dari pusat
perbelanjaan, restoran, perpustakaan cafe atau juga di lembaga pendidikan
maupun kantor pemerintah sudah banyak dijumpai fasilitas hotspot ini. Hal ini
dilakukan sebagai wujud pelayanan atau juga untuk menarik minat masyarakat
berkunjung ke tempat tersebut.
5.
Jenis
Konfigurasi Jaringan Wireless
Secara
umum, sistem jaringan wireless ini dibuat dengan menggunakan dus sistem. Kedua
sistem tersebut adalah :
5.1 Sistem berbasis Ad-Hoc
Pada
sistem ini, proses penghubungan setiap perangkat komputer terjadi secara
langsung tanpa melewati perangkat penghubung lain. Proses ini bisa terjadi
dengan catatan sinyal dari perangkat yang berfungsi sebagai acces point bisa
ditangkap dengan baik oleh perangkat komputer lain yang terdapat pada jaringan
ini.
5.2 Sistem berbasis Infrastruktur
Sistem
ini pada dasarnya masih memanfaatkan konsep jaringan berbaasis kabel. Hanya saja,
jaringan kabel ini akan terhubung pada perangkat acces point yang selanjutnya
akan mengubahnya menjadi sinyal yang akan ditangkap oleh perangkat komputer
yang ada di jarngan tersebut.
B. Tujuan Pratikum
Setelah menjalani serangkaian kegiatan
pratikum peserta pratikum diharapkan dapat :
1.
Mengenal dan Memahami WLAN
2.
Mengenal dan Memahami Mode jaringan yang
ada pada WLAN
3.
Mengenal Perangkat-perangkat WLAN
4.
Melakukan Konfigurasi WLAN
C. Alat dan Bahan
Alat
dan bahan yang dipergunakan dalam kegiatan pratikum kali ini adalah :
1.
PC dengan OS Windows XP (PC Client)
2.
Wireless Router (Linksys WRT54G)
3.
Wireless Linksys AP (WAP610N)
4.
Wireless USB Adapter
5.
LAN Card
6.
Switch
7.
Kabel Straigh-trought
8.
Layanan Internet
D. Langkah kerja pratikum
Pratikum kali ini akan membahas penggunaan WLAN,
namun untuk itu sebelumnya bangun jaringan seperti berikut :
Gambar 1. Desain
jaringan yang akan dikonfigurasi
1. Pertama-tama
konfigurasi WLAN Router dengan cara sambungkan WLAN Router dengan sebuah PC
Client dengan menggunakan kabel Straight. Studi kasus IP default untuk tipe
Wireless Router (Linksys WRT54G) adalah 192.168.1.1 dengan username admin dan password
admin. Jika diketahui IP address WLAN tidak bisa diakses maka reset dahulu WLAN
tersebut.
2. Konfigurasi
IP Client (harus 1 network dengan WLAN Router)
Gambar 2. Konfigurasi
IP Client
3. Buka
browser pada Client lalu panggil WLAN dengan IP 192.168.1.1
Gambar 3. Pemanggilan
WLAN melalui jendela browser
4. Konfigurasi
wireless pada tampilan berikut :
IP address 192.168.189.14 Mask 255.255.255.192 GW
192.168.189.1
Gambar 4. Tampilan konfigurasi wireless
5. Konfigurasi
juga DHCP yang terletak pada pengaturan dibawahnya, klik Save
DHCP : Enable, Starting DHCP IP 192.168.1.100 –
192.168.1.50/24
Gambar 5. Konfigurasi DHCP
6. Konfigurasi
Basic Wireless Security dengan pengaturan seperti berikut :
Gambar 6. Konfigurasi WLAN Security
7. Konfigurasi
WLAN Router selesai, sambungkan kabel dari WLAN ke Switch yang terhubung ke
Router 192.168.189.1, lalu uji koneksi dengan tes browsing
Gambar 6. Test Browsing
8. Konfigurasi
AP Client Linksys (WAP610N) ke WLAN dengan cara reset dahulu AP Client lalu
hubungkan ke interface WLAN dengan menggunakan kabel Straight, dengan begitu AP
client akan meminta servis DHCP, secara default AP Linksys (WAP610N) tidak
mempunyai IP address dengan username
kosong password admin. Setelah
dihubungkan masuk kembali ke WLAN pada bagian setup lalu klik tombol DHCP Client Table maka akan tertera tampilan
seperti :
Gambar 7. DHCP Status
Gambar 8. DHCP Table
9. AP
Client telah mempunyai IP dari service DHCP WLAN, Akses AP Client dari PC
Client dengan membuka browser dan masukan IP yang tertera pada DHCP table
tersebut, dan ubah menjadi IP Static dengan IP 192.168.1.2 dengan gw IP WLAN
192.168.1.1, kemudian Save Seting.
Gambar 9. Konfigurasi IP AP Client menjadi IP Static
10. Selanjutnya
adalah konfigurasi IP Client dengan Wireless USB adapter, install driver WLAN
USB Adapter dari posisi PC Client, setlah selesai buka sistem WLAN USB, klik site survey maka akan tertera semua signal
diarea itu :
Gambar 10. Site Survey Signal WLAN USB adapter
11. Kelompok4
adalah nama dari SSID WLAN Router dan Linksys adalah SSID AP Client, klik
Kelompok4 lalu klik connect, maka secara otomatis WLAN USB adapter akan meminta
servis DHCP kepada WLAN Router. Check pada System Setup WLAN Router pada bagian
Status, lalu DHCP tables, maka akan keluar tampilan seperti :
Gambar 11. Servis DHCP Server ke Client
Keterangan :
a. WAP610N
adalah nama dari AP Client
b. Pc-15
xx adalah nama dari client yang menggunakan WLAN USB adapter
12. WLAN
USB adapter telah mendapatkan IP dari WLAN Router, untuk selanjutnya lakukan
tes koneksi namun terlebih dahulu disable local area connection agar dapat
mengetahui bahwa alamat untuk melakukan koneksi adalah alamat yang benar-benar
dari WLAN USB adapter.
Gambar 12. Disable LAN connection
13.
Tes koneksi dengan browser
Gambar 13. Testing koneksi internet
14. Jika
diperlukan pendokumentasian routing klik Routing Table Entry List pada System
setup WLAN Router.
Gambar 14.
Routing Table
E. Kesimpulan
Wireless
LAN (Local Area Network) sebenarnya sama dengan jaringan Local Area
Network yang biasa kita lihat. Namun, untuk menghubungkan antara node
device antar client menggunakan
media nirkabel / wireless, terdapat
chanel frekuensi dan SSID yang unik untuk menunjukkan identitas dari wireless
device tersebut. Jaringan wireless mempunyai dua mode konfigurasi
yaitu ad-hoc dan infrastruktur. Pada mode ad-hoc berkomunikasi hanya dengan
menggunakan wireless recive dan transmite, sedangkan jaringan infrastruktur
melibatkan jaringan kabel untuk berkomuunikasi disamping menggunakan jaringan
wireless.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar